Manila, Filipina (ANTARA) - Satuan Tugas Nasional untuk Laut Filipina Barat (NTF-WPS) meminta Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan (BFAR) untuk menyerahkan bukti-bukti mengenai klaim bahwa nelayan China menggunakan sianida di Bajo de Masinloc (Karang Scarborough).

“NTF-WPS telah meminta BFAR untuk menyerahkan semua bukti mengenai dugaan penggunaan racun sianida guna menentukan faktanya,” kata Asisten Direktur Jenderal NSC Jonathan Malaya dalam pesannya kepada Kantor Berita Filipina (PNA), Selasa.

Dia menambahkan bahwa hal itu akan memungkinkan Filipina menetapkan fakta mengenai masalah tersebut.

Setelah insiden tersebut terkonfirmasi, kata Malaya, mereka akan menyerahkan masalah tersebut ke Kantor Jaksa Agung dan Departemen Kehakiman untuk menentukan apakah ada bukti awal adanya kesalahan, dan siapa yang bertanggung jawab.

"Pengacara kami akan mengambil tindakan dari sana," tambahnya.

Sejumlah laporan menyebut sekelompok nelayan China dan Vietnam menggunakan sianida untuk membuat ikan pingsan di perairan dangkal, sehingga lebih mudah ditangkap.

Sebelumnya, Penasihat Keamanan Nasional Filipina Eduardo Año mengatakan pengerahan kapal milik Penjaga Pantai Filipina dan BFAR secara bergilir di Bajo de Masinloc akan dilakukan mulai Februari untuk melindungi nelayan Filipina di daerah tersebut.

Ia menambahkan bahwa pengerahan tersebut sejalan dengan visi “Bagong Pilipinas” dari Presiden Ferdinand R. Marcos Jr. tentang ketahanan pangan yang merupakan elemen penting dalam pembangunan nasional.

Sumber : PNA

Baca juga: China tolak protes Filipina soal larangan pencarian ikan

Baca juga: Filipina, China akan bahas hak menangkap ikan di Laut China Selatan

Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024