Bangkok (ANTARA) - Ekonomi Thailand tumbuh 1,9 persen pada 2023, melambat dari pertumbuhan terevisi 2,5 persen pada tahun sebelumnya akibat melemahnya pengeluaran pemerintah dan ekspor, kata badan perencanaan ekonomi negara itu pada Senin (19/2).

Didorong oleh peningkatan konsumsi swasta, Produk Domestik Bruto (PDB) untuk kuartal terakhir tahun lalu tumbuh 1,7 persen dari tahun sebelumnya, naik dari pertumbuhan terevisi 1,4 persen di kuartal ketiga (Q3) 2023, ungkap data yang dirilis oleh Kantor Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional (National Economic and Social Development Council/NESDC) Thailand.

Didukung oleh kembalinya ekspansi ekspor barang, pertumbuhan konsumsi swasta dan investasi swasta, serta pemulihan industri pariwisata yang tengah terjadi, NESDC memperkirakan ekonomi Thailand akan tumbuh pada kisaran 2,2-3,2 persen tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya yaitu 2,7-3,7 persen.

Namun demikian, berkurangnya ruang gerak dan dorongan fiskal akibat penundaan persetujuan anggaran fiskal 2024, tingginya rasio utang rumah tangga terhadap PDB, serta ketidakpastian geopolitik global masih menjadi tantangan bagi pertumbuhan tahun ini, kata NESDC dalam sebuah pernyataan.

Laporan ini juga memperkirakan pertumbuhan inflasi utama (headline inflation) negara Asia Tenggara itu berkisar antara 0,9-1,9 persen pada tahun ini, dibandingkan dengan kenaikan aktual 1,2 persen pada 2023. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024