Terminal Kijing merupakan sebuah kawasan logistik terintegrasi dan solusi lengkap untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok produk-produk Kalbar.
Pontianak (ANTARA) - General Manager Pelindo II Pontianak Hambar Wiyadi menyebutkan sudah ada dua perusahaan mitranya dalam tahap pembangunan menanamkan investasi di kawasan Pelabuhan Kijing di Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai Rp4 triliun.

"Perkembangan Pelabuhan Kijing saat ini terus gencar. Terbaru dalam tahap pembangunan ada dua mitra kami masuk dengan nilai investasi masing-masing di kisaran Rp2 triliun atau total Rp4 triliun," ujar Hambar Wiyadi, di Pontianak, Selasa.

Ia menjelaskan kedua mitra itu, yakni PT Pacific Bio Industry atau PT PBI dengan memanfaatkan lahan kawasan pendukung Terminal Kijing untuk mengembangkan bisnis di bidang logistik dan hinterland development.

"Terminal Kijing merupakan sebuah kawasan logistik terintegrasi dan solusi lengkap untuk meningkatkan efisiensi rantai pasok produk-produk Kalbar. Dengan area kawasan pendukung yang dilengkapi fasilitas dan utilitas pendukung untuk menunjang kegiatan perindustrian dan logistik diharapkan dapat meningkatkan produksi produk-produk Kalimantan Barat, sehingga ke depan dapat meningkatkan pertumbuhan perdagangan dan perekonomian," kata dia lagi.

Untuk perusahaan selanjutnya yakni PT Apical yang bergerak menghasilkan produk minyak sawit segar berkualitas melalui pengolahan CPO yang bersertifikat internasional.

"Dengan hadirnya Apical bisa menambah kapasitas semula 2 juta CPO bisa menjadi 3,6 juta ton CPO tampung dan diekspor melalui Terminal Kijing," kata dia pula.

Menurutnya, saat ini saja Terminal Kijing sudah menjadi penghubung dalam ekspor CPO ke negara tujuan. Bahkan Kalbar sudah menjadi penghubung ekspor seperti dari Jambi, Palembang, dan lainnya.

"Kalbar akan memaksimalkan Terminal Kijing untuk ekspor CPO. Kita sudah jadi penghubung, penghubung," ujar dia lagi.
Baca juga: Pelindo: Januari-Juli 2023 ada 245 kunjungan kapal di Pelabuhan Kijing
Baca juga: Pelindo integrasikan pelabuhan dan kawasan industri di Terminal Kijing

Pewarta: Dedi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024