Karena itu (Pelabuhan Kendal, Red.) menjadi pintu yang sangat strategis untuk meningkatkan perdagangan dari Jateng ke luar negeri.
Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) terus mendorong dan meminta pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan pelabuhan niaga di Kawasan Industri Kendal (KIK) untuk menggenjot perdagangan di Jateng.

"Karena itu (Pelabuhan Kendal, Red.) menjadi pintu yang sangat strategis untuk meningkatkan perdagangan dari Jateng ke luar negeri," kata Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, di Semarang, Selasa.

Di sela Rapat Kerja Kementerian Perdagangan, Sumarno mengingatkan bahwa keberadaan pelabuhan di KIK juga akan semakin menarik minat investor asing maupun lokal untuk menanamkan modal di Jateng.

Dengan adanya pelabuhan di KIK, kata dia, sektor ekspor juga akan langsung meningkat karena para pengusaha yang ada di kawasan industri tersebut semakin terbantu dalam kegiatan perdagangan.

Selama ini, ia mengatakan bahwa alur perdagangan di Jateng harus melalui pelabuhan di luar provinsi, seperti Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Tanjung Priok Jakarta.

Meskipun komoditas yang akan dikirim ke luar negeri adalah produk dari industri di Jateng, kata dia lagi, akses pintu keluarnya melewati pelabuhan lain yang ada di luar wilayah Jateng.

"Kalau keluarnya dari Pelabuhan Kendal maka nilai perdagangannya akan ada di Jateng. Ini yang akan kami kejar," katanya pula.

Karena itu, ia mengaku pihaknya terus mendorong pemerintah pusat dan pemangku terkait untuk segera merealisasikan pembangun pelabuhan di KIK.

"Sudah ada arah ke sana untuk pembangunan pelabuhan. Itu yang kami harapkan supaya peningkatan perdagangan di Jateng semakin terasa," katanya.

Pada kesempatan itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa saat ini pemerintah sedang memperluas jangkauan ekspor ke berbagai negara, seperti yang sudah di Amerika Serikat, China, Jepang, Eropa, Amerika Latin, Asia Timur, Afrika, hingga Timur Tengah.

"Produk kita bagus-bagus, di Timur Tengah itu sudah bagus. Dahulu kalah telak dengan Vietnam dan Thailand, sekarang kita mulai membangun dengan makanan. Contoh sederhana, seperti sayur, daging, ikan, kerupuk, dan sambal itu sudah mulai bersaing," katanya pula.
Baca juga: Wamendag minta Pelabuhan Kendal dioptimalkan

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024