Brussel (ANTARA) - Sebuah taman satwa di Belgia, Pairi Daiza pada Selasa (20/2) mengumumkan bahwa tiga dari lima ekor panda yang dipeliharanya akan dipulangkan ke China pada tahun ini.

Tian Bao yang lahir pada 2016, serta si kembar Bao Di dan Bao Mei yang lahir pada 2019, akan meninggalkan Taman Pairi Daiza di Hainault pada musim gugur 2024.

"Ketiga 'bayi' panda kami, yang disayangi oleh semua orang sejak kehadiran mereka di sini, harus meninggalkan Pairi Daiza pada 2024. Kami sangat beruntung dengan keberadaan mereka bersama kami selama lebih dari 4 tahun (untuk Bao Di dan Bao Mei) dan hampir 8 tahun (untuk Tian Bao)," kata pihak taman satwa dalam sebuah pernyataan.

Pengiriman panda-panda tersebut ke China merupakan bagian dari kesepakatan awal antara Pairi Daiza dan Asosiasi Konservasi Margasatwa China (China Wildlife Conservation Association/CWCA).

Ketika Hao Hao dan Xing Hui, kedua induk dari ketiga anak panda tersebut, tiba di Belgia pada 2014, sebuah perjanjian peminjaman selama 15 tahun telah disepakati.

Perjanjian itu juga menetapkan bahwa semua keturunan yang lahir di Belgia dari pasangan panda tersebut akan dipulangkan ke China pada usia empat tahun, untuk mengikuti program pengembangbiakan dan konservasi spesies tersebut.

Namun, proses kepulangan Tian Bao ke China sempat tertunda oleh langkah-langkah pembatasan yang diterapkan selama pandemi COVID-19.

Keberangkatan ketiga panda tersebut menandai tonggak penting dalam kolaborasi antara Pairi Daiza dan China dalam melindungi panda raksasa.

"Keberangkatan ketiga panda 'kecil' ini merupakan langkah selanjutnya dari komitmen kami terhadap konservasi spesies simbolis ini," ujar pihak taman satwa.

Pairi Daiza mengajak para pengunjung untuk datang dan menikmati bulan-bulan terakhir keberadaan Tian Bao, Bao Di, dan Bao Mei di taman satwa itu.

Pairi Daiza akan menyelenggarakan acara khusus untuk merayakan ulang tahun ketiga panda tersebut dan mengucapkan perpisahan.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024