Jakarta (ANTARA) - Pelatih PSV Eindhoven Peter Bosz menyayangkan timnya memulai laga tak sesuai ekspektasi ketika ditahan imbang Borussia Dortmund 1-1 pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Philips, Eindhoven, Rabu dini hari WIB.
 
Dikutip dari laman resmi klub, Rabu, Bosz menjelaskan Luuk de Jong serta kolega memulai pertandingan dengan lambat sehingga ada beberapa aspek yang tak berjalan sesuai rencana.
 
"Kami memulainya sedikit lambat karena kami tidak dapat memberikan tekanan. Itu karena permainan mereka sedikit berbeda dari yang kami perkirakan," ungkap Bosz.
 
"Itu berarti ada banyak peluang di kedua sisi, Anda tidak menginginkan itu. Di babak kedua kami memiliki banyak peluang untuk menjadi berbahaya. Mereka nyaris tidak berhasil mencetak gol melalui serangan balik. Kita seharusnya mendapat manfaat lebih dari itu," sambungnya.
 
Kekecewaan Bosz tentu beralasan, karena lambatnya permainan yang diperagakan PSV membuat mereka tertinggal lebih dulu dari Dortmund akibat gol Donyell Malen.
 
Meskipun begitu, permainan PSV mengalami peningkatan hingga pada akhirnya mampu menyamakan kedudukan berkat gol penalti Luuk de Jong.
 
Baca juga: Terzic percaya diri tatap leg kedua lawan PSV di Signal Iduna Park

Hal senada juga disampaikan oleh gelandang PSV Joey Veerman yang menilai timnya gagal memberikan tekanan untuk Dortmund pada babak pertama.
 
Meski gagal mendapatkan hasil maksimal pada laga ini, Joey memastikan PSV tak akan gentar ketika melakoni leg kedua kontra Dortmund di Stadion Signal Iduna Park.
 
"Di sana Anda bermain di hadapan 80.000 orang. Saya harap kami bisa membuat mereka bungkam," tegasnya.
 
Pada leg kedua di kandang Dortmund, PSV dituntut untuk mendapatkan kemenangan dengan skor berapa pun jika ingin lolos ke babak perempat final Liga Champions.

Baca juga: Di Lorenzo nilai laga kontra Barcelona bisa jadi titik balik Napoli
Baca juga: De Jong bantah rumor hengkang dari Barcelona jelang laga kontra Napoli

Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024