Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, dukung petani untuk mengembangkan bawang merah batu yang disentrakan di Desa Sindangsari, Kecamatan Cigedug, karena memiliki kondisi cuaca yang cocok untuk pertanian dan akhirnya nanti bisa membantu memenuhi kebutuhan pasar lokal.

Kecamatan Cigedug udaranya sangat bagus sehingga semua tanaman bisa ditanam di sini, dan hari ini membuktikan bahwa bawang merupakan salah satu komoditas yang bisa ditanam di sini.

"Kita lihat hasilnya juga bagus," kata Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin saat Panen Raya Bawang Merah Batu yang digelar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sari Sejahtera, Desa Sindangsari, Kecamatan Cigedug, Garut, Rabu.

Ia menuturkan bawang merah merupakan komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk kebutuhan bumbu masak yang tentunya memiliki pasar luas, minimal bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal di Kecamatan Cigedug.

Petani yang saat ini menanam komoditas bawang merah batu itu sudah cukup tepat dan ke depan bisa membantu memenuhi kebutuhan pasar di kecamatan lain di Garut.

"Sudah tepatlah bahwa di kecamatan ini bisa memasok minimal untuk Kecamatan Cigedug itu sendiri, dan diharapkan bisa memasok juga ke kecamatan-kecamatan lain, termasuk di pasar Garut," katanya.

Ia mengatakan produktivitas bawang merah di Cigedug itu juga dapat membantu memasok kebutuhan pasar yang diperkirakan akan terjadi peningkatan saat menjelang Ramadhan maupun Hari Raya Lebaran nanti.

"Kita menghadapi puasa besok itu pasti harga-harga bahan pokok sayur itu pasti meningkat, termasuk beras, bawang, cabai itu tidak bisa dihindarkan, karena pada saat itu orang akan lebih melakukan aktivitas untuk sahur, dan untuk buka (puasa)," katanya.

Pengurus BUMDes Sindangsari, Dawam mengatakan, tahap awal tanam bawang merah batu itu di lahan seluas 1 hektare dan untuk kegiatan panen kali ini baru 1 sampai 1,5 ton, dan diperkirakan hasil panennya akan lebih banyak lagi jika seluruh lahan dipanen.

"Pembibitan yang dilakukan yaitu sebanyak hampir 9 kuintal dengan luas lahan kurang lebih satu hektare," katanya.

Ia menyampaikan untuk tahap awal dari hasil panen bawang merah itu akan dibagikan ke kelompok tani setiap RW agar nanti bisa ditanam lagi di lahannya masing-masing, sehingga tanaman bawang merah bisa semakin luas tersebar di Desa Sindangsari.

"Target lebih meluas, lebih bisa mendominasi dan mempunyai corak ciri khas di desa kami, khususnya di desa-desa memang pertanian fokusnya, jadi kita juga punya corak tersendiri," katanya.


Baca juga: Serang panen bawang merah hasil metode demplot

Baca juga: Kementan resmikan nursery bawang merah dan cabai di Sleman

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024