Kami menggelar Wartek Keliling. Ini melengkapi keberadaan Wartek yang sudah berjalan di beberapa titik
Kota Madiun (ANTARA) - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Madiun, Jawa Timur, menyalurkan beras Program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) lebih masif ke pasaran, dengan menyediakan beras tersebut di Warung Tekan Inflasi atau "Wartek" Keliling.

"Kami menggelar Wartek Keliling. Ini melengkapi keberadaan Wartek yang sudah berjalan di beberapa titik," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Ansar Rosidi di Madiun, Rabu.

Menurut dia, keberadaan Wartek Keliling tersebut untuk memudahkan masyarakat mendapatkan beras SPHP yang dalam belakangan ini dilaporkan sulit didapatkan.

Adapun beras SPHP bisa ditemukan di Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko, Wartek di Dinas Perdagangan, hingga Wartek di Jalan Merpati.

Kini, pihaknya juga menambah dengan menggelar Wartek Keliling. Sasarannya adalah pedagang kaki lima (PKL), seperti, PKL di Lapangan Gulun, Alun-alun, hingga lapak UMKM di kelurahan-kelurahan. Tak hanya beras, pihaknya juga membawa komoditas lain yang sudah disubsidi Pemerintah Kota Madiun.

"Selain beras, juga ada telur, minyak goreng, cabai dan bawang merah. Komoditas lain ini menyesuaikan kondisi pasar," kata dia.

Baca juga: Pemkab Madiun minta petani diversifikasi olahan porang

Baca juga: Dinas Perdagangan Kota Madiun pastikan stok beras aman di pasaran


Besaran subsidi yang diberikan pemkot juga bervariasi. Untuk komoditas telur, minyak goreng dan bawang merah diberikan subsidi berkisar Rp2 ribu sampai Rp3 ribu per kilogram. Bahkan, untuk komoditas cabai bisa mencapai Rp15 ribu per kilogram saat harganya tinggi.

"Besaran subsidi juga bergantung harga komoditas itu di pasaran. Misalnya cabai saat mencapai Rp100 ribu per kilogram, kami berikan subsidi Rp15 ribu per kilogram," katanya.

Ansar menambahkan masyarakat bisa memanfaatkan keberadaan beras SPHP tersebut di saat mahalnya harga beras biasa di pasaran.

Sesuai data, harga beras medium saat ini mencapai Rp15 ribu per kilogram. Sementara harga beras SPHP lebih murah, yakni Rp10.900 per kilogram karena disubsidi pemerintah.

Untuk menjaga ketersediaan beras SPHP tersebut, Pemkot Madiun melalui dinas terkait terus berkoordinasi dengan Bulog setempat.

"Stoknya cukup bahkan lebih. Makanya, juga akan kita gelar Wartek Keliling agar penyaluran beras SPHP semakin mudah ke masyarakat," katanya.

Pihaknya berharap dengan masifnya penyaluran dan semakin mudah masyarakat mendapatkan beras SPHP, maka harga beras di pasaran dapat segera turun.

Sesuai data Bulog setempat, stok beras di Gudang Bulog Madiun saat ini mencapai kisaran 4 hingga 6 ribu ton. Pihaknya bersama Bulog terus menjaga agar stok beras selalu di atas 2 ribu ton.

Dengan kondisi stok yang aman tersebut, pihaknya meminta warga Kota Madiun agar tidak panik maupun khawatir dengan melakukan pembelian yang berlebihan. Utamanya dalam momentum bulan Ramadhan 1445 H sebentar lagi.

Baca juga: Pemkab Madiun terapkan 'iPubers' untuk distribusi pupuk subsidi petani

Baca juga: Dinas Pertanian Kota Madiun anggarkan Rp1,5 miliar untuk pupuk gratis

 

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024