Makassar (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggandeng Program Kartu Prakerja (Prakerja) yang dibawahi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan memberikan sosialisasi dan literasi keuangan kepada para peserta Kartu Prakerja.

"Hal ini untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi masyarakat Indonesia terkait jasa keuangan," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kemenko Perekonomian, Mohammad Rudy Salahuddin dalam keterangan persnya di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan, kegiatan yang merupakan kolaborasi lintas sektor ini menjadi langkah nyata dalam mengukuhkan komitmen Prakerja untuk ikut serta mendukung pertumbuhan inklusi keuangan.

Berkaitan dengan hal tersebut, ia mengapresiasi kerjasama yang dibangun antara OJK dan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (atau PMO) untuk mendorong inklusi keuangan dan literasi keuangan.

Berdasarkan data OJK diketahui, tercatat Prakerja berhasil membantu 5 juta orang untuk membuka rekening bank dan e-wallet pertama mereka, serta total 11,1 juta orang telah ter-KYC (know your customer) pertama kali sejak mereka menjadi penerima Prakerja. Angka ini menunjukkan bahwa Prakerja telah menjadi contoh nyata dampak positif program pemerintah terhadap perekonomian digital.

Selain itu, Survei Evaluasi Prakerja 2020-2023 menunjukkan hasil yang signifikan dalam penggunaan e-wallet dari 5 juta penerima yang terinklusi, sebanyak 4,6 juta penerima pertama kali memiliki e-wallet dan 500 ribu penerima lainnya memiliki rekening bank untuk pertama kalinya.

Kemudian, riset yang dilakukan oleh World Bank dan TNP2K (2022) menunjukkan bahwa hampir 90 persen penerima manfaat menganggap bahwa Kartu Prakerja telah menyediakan cukup pilihan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP).

Selanjutnya, sebanyak 96,4 persen penerima merasa puas terhadap mekanisme pembayaran insentif yang cepat. Pencapaian ini sangat penting, terutama dalam mendorong inklusi keuangan dari peserta di pulau-pulau terluar Indonesia.

Adapun prakerja berhasil mendorong inklusi keuangan, sudah ada 11.169.587 yang ter-KYC. Keberhasilan ini karena prakerja memaksa ekosistem kami digital. Ditambah lagi dengan "contact center" yang handal, sehingga mereka yang belum paham bisa menjelaskan kepada peserta.

"Jadi Prakerja bisa diakses oleh siapapun termasuk penyandang disabilitas,” imbuh Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.

Sementara itu Frederica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK mengatakan, prakerja dipilih sebagai mitra strategis OJK berkat dampak signifikan yang dihasilkan oleh program dalam menjangkau dan memberdayakan masyarakat Indonesia melalui pengembangan keterampilan.

Baca juga: OJK gandeng Kemenko Perekonomian tingkatkan inklusi keuangan

Baca juga: Prakerja telah bantu 5 juta orang buka rekening bank dan e-wallet

 

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024