Kita tentu menyambut baik apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kuwait ini dalam membantu pengembangan insfrastruktur keagamaan di negara kita
Garut (ANTARA) - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Saiful Rahmat Dasuki mengapresiasi peran Pemerintah Kuwait yang selama ini  banyak membantu membangun infrastruktur keagamaan di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya bantuan pembangunan Pondok Pesantren Darussalam di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Kita tentu menyambut baik apa yang dilakukan oleh Pemerintah Kuwait ini dalam membantu pengembangan insfrastruktur keagamaan di negara kita," kata Saiful saat peresmian area pendidikan dan sosial kampus 2, Pondok Pesantren Darussalam di Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut, Rabu.

Saiful mengapresiasi kepedulian Kuwait yang memberikan bantuan untuk pengembangan insfrastruktur keagamaan yang bermanfaat bagi masyarakat luas, sehingga diharapkan bisa terus dilakukan juga di daerah lainnya.

Selama ini, lanjut dia, bantuan keagamaan untuk Indonesia cukup banyak dari sejumlah negara, khususnya negara-negara Timur Tengah sebagai bentuk penghargaan mereka terhadap keberagaman yang ada di Indonesia.

Baca juga: Wamenag: KMBAAA ikhtiar penguatan moderasi beragama di level global

"Ini adalah bentuk penghargaan mereka terhadap keberagaman yang ada di Indonesia, dan kita menyikapinya dengan cukup positif dan baik," katanya.

Ia menambahkan bantuan Pemerintah Kuwait tidak hanya infrastruktur tetapi ada sisi sosialnya yang diberikan kepada masyarakat di Garut, kemudian nanti ada juga bantuan di Kabupaten Purwakarta.

"Besok juga akan ada diresmikan di Purwakarta, rumah-rumah yatim, masjid, dan musola, itu tidak terhitung bantuan dari Kuwait," katanya.

Ia mengungkapkan bantuan luar negeri yang diberikan ke Indonesia itu merupakan salah satu keberhasilan diplomasi Kedutaan Besar yang mengenalkan Islam di Indonesia yang toleran, dan pandangan positif tentang Islam.

"Mereka pasti punya sebuah penilaian khusus, sehingga mereka mau memberikan bantuan ke Indonesia," katanya.

Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam KH Devi Muharram Sholahuddin mengatakan kampus 2 yang baru diresmikan itu dibangun selama satu tahun di lahan seluas 4,6 hektare mulai 5 Januari 2023 sampai peresmian 21 Februari 2024.

Baca juga: Wamenag: AICIS forum strategis hadapi krisis kemanusiaan

Ia menyebutkan komplek kampus 2 itu memiliki fasilitas penunjang pendidikan dan sosial yang lengkap seperti bangunan masjid, aula, ruang kelas, asrama, asrama yatim, dapur umum, mini hall, resto, sampai rumah dinas guru.

"Ini yang kita bangun tahap pertama tahun ini untuk santri putra, ini kapasitasnya 750 orang, kalau luas lahan keseluruhan untuk komplek ini alhamdulillah 4,6 hektare, ke depannya kita merencanakan sampai dengan tiga ribu santri putra dan putri," katanya.

Ia menyampaikan pembangunan komplek kampus 2 itu sebagian besar dibantu donatur yang berasal dari Kuwait, kemudian untuk penyempurnaan sarana mendapatkan bantuan dari donatur Indonesia, termasuk santri, santriwati, dan sebagainya.

Bangunan tersebut, kata dia, akan mulai digunakan pada tahun ajaran baru 2024/2025, tepatnya di Juli 2024 yang diharapkan nanti semakin banyak melahirkan santri dan santriwati yang berilmu, pengalaman, dan berakhlak.

"Dengan lembaga pendidikan kita berharap hasilnya adalah anak-anak yang memang memiliki ilmu, memiliki akhlak, kemudian memiliki pengalaman, itu yang kita ajarkan di pondok," katanya.

Baca juga: Wapres kenang pendiri Ponpes Darussalam Timur Nahrowi sebagai pejuang
Baca juga: Presiden sampaikan pesan persaudaraan di Ponpes Darussalam




 

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024