Jakarta (ANTARA) - Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso menyampaikan bahwa hingga Desember 2023, KEK Kendal telah berhasil menyerap sebanyak 44.349 tenaga kerja.

Salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) tersebut juga telah mencetak total realisasi investasi yang mencapai Rp43,8 triliun dengan 99 pelaku usaha dari 10 negara.

“Keberadaan KEK Kendal mendorong transformasi peningkatan skill tenaga kerja dengan berbagai pembekalan pelatihan tenaga kerja yang menyesuaikan kebutuhan industri di KEK Kendal,” kata Susiwijono yang juga sebagai Sekretaris Kemenko Perekonomian di Jakarta, Kamis.

Dari total penyerapan tengara kerja itu, Susiwijono merincikan, sebanyak 2.000 tenaga kerja berasal dari tingkat pendidikan belum tamat SD, tamat SD, dan tamat SMP di Kendal pada tahun 2022-2023.

Saat ini, proyeksi keterserapan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMK di KEK Kendal berjumlah 44.499 orang dari 99 pelaku usaha.

Dari 33 badan usaha dan pelaku usaha yang sudah beroperasi berhasil menyerap sebanyak 11.962 tenaga kerja, di mana 8.835 di antaranya berasal dari Kabupaten Kendal, dengan proyeksi penyerapan dari kegiatan link & match sebanyak 7.823 tenaga kerja.

Susiwijono menilai, KEK Kendal menjadi kawasan industri yang tumbuh pesat serta menjadi salah satu tujuan investasi global di Indonesia. Kebutuhan SDM yang terampil dan kompeten akan semakin meningkat untuk mengelola kawasan ekonomi tersebut.

Guna memenuhi kebutuhan itu, maka dilakukan beberapa kegiatan, antara lain menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur Jawa Tengah dengan Presiden Direktur PT Kawasan Industri Kendal (KIK) selaku Badan Usaha Pembangun dan Badan Usaha Pengelola (BUPP) KEK Kendal, hingga Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah dengan 14 Pelaku Usaha di KEK Kendal.

Selain itu juga dilaksanakan rekrutmen bersama juga dilakukan penyerahan beasiswa.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Sekda Kabupaten Kendal Agus Dwi Lestari mengatakan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut Program Link and Match yang bertujuan mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja di Kendal.

Menurut Agus, sebagai komitmen menekan angka pengangguran, Pemerintah Kabupaten Kendal berkolaborasi dengan pemangku kepentingan (stakeholders) terkait dengan menjalankan program relasi, rekrutmen, dan pelatihan siap kerja pada tahun 2024.

Kedua, mempersiapkan sumber daya manusia yang terampil, kompeten, dan berdaya saing oleh pelatihan berbasis kompetensi.

Ketiga, dengan melakukan kolaborasi dan bekerja sama antara Pemerintah Kabupaten Kendal, Kementerian Perindustrian, KEK Kendal, dan pemerintah setingkat kecamatan/desa.

“Perguruan tinggi memiliki ekosistem pembelajaran yang komprehensif, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan potensi untuk pengembangan inovasi. Namun, di luar lembaga pendidikan terdapat industri yang merasakan langsung praktik yang terjadi di lapangan,” ujar Agus.

Selain itu, terdapat juga ekosistem kewirausahaan, penelitian dan pengembangan (research and development) yang merupakan sumber pembelajaran yang baik bagi generasi muda, apalagi dalam pendidikan vokasional.
 

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024