Makassar (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, kehadiran Makassar New Port (MNP) menjadi energi baru bagi Kawasan Timur Indonesia dengan dukungan konektivitas maritim secara nasional dan internasional.

"Ini menjawab arahan Presiden Republik Indonesia tiga tahun yang lalu, bahwa kekuatan pelabuhan BUMN harus disatukan untuk menjadi pemain global, meningkatkan efisiensi, dan mendorong penurunan biaya logistik nasional," kata Erick pada peresmian MNP proyek 1B dan 1C di Makassar, Kamis.

Dia mengatakan, diawali dengan pengkonsolidasian Pelindo I, II, III, dan IV menjadi Pelindo telah menjadikan pelabuhan di Indonesia kini menjadi salah satu pelabuhan terbaik dengan urutan 20 besar dunia dari semua pelabuhan di Asia Tenggara.

Dari sisi bongkar muat, lanjut dia, kini sudah dapat menekan bongkar muat yang tadinya 34 box menjadi 20 box, yang sebelumnya memerlukan waktu berhari-hari dengan rata-rata 38 jam, sekarang sudah menjadi 22 jam, artinya ini percepatan yang luar biasa.

"Kami juga terus menata 122 pelabuhan yang ada di Indonesia melalui monitoring system pelabuhan di Indonesia Timur yang terintegrasi dengan Jakarta,” papar Erick.

Menurut dia, Kementerian BUMN bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR menghadirkan tiga pelabuhan internasional dengan mengintegrasikan infrastruktur di sekitarnya dan mengintegrasikan beberapa kawasan industri untuk menjadi bagian dari ekosistem pelabuhan.

Oleh karena itu, kehadiran Makassar New Port menjadi sangat penting dimana sebagai gerbang dunia untuk Kawasan Indonesia Timur.

Termasuk Kementerian BUMN terus mengkonsolidasikan dari segi keuangan, sehingga MNP mencapai profit Rp3.9 triliun dan investasi Proyek Strategis Nasional (PSN) ini mandiri dari Pelindo senilai Rp5,4 triliun dan akan terus bertahap sampai Rp10 triliun.

Pembangunan MNP Tahap 1A, 1B, dan 1C ini menyerap investasi senilai Rp5,4 triliun dan masih berlanjut dengan pengadaan peralatan bongkar muat, penambahan fasilitas dan pengembangan MNP Tahap 1D yang akan dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan dan pasar dengan anggaran investasi hingga Rp10 triliun.

MNP juga telah dilengkapi dengan Integrated Planning dan Control Room, sebuah langkah inovatif untuk memantau dan mengontrol layanan kapal, terminal, peti kemas, dan logistik secara terpusat.

Menurut Erick, transformasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi layanan dan mendukung daya saing logistik nasional, sehingga Integrated Planning and Control Room menjadi evolusi dari Planning and Control Room (PnC) sebelumnya yang telah berhasil diterapkan di Semarang.

Perbedaan tersebut terletak pada cakupan pengawasannya yang tidak hanya terbatas di Makassar, namun juga mencakup wilayah lain seperti Kendari, Balikpapan, hingga Maluku dan Papua.

Baca juga: Jokowi apresiasi MNP sebagai pelabuhan terdalam

Sejak dermaga tahap 1A diresmikan pengoperasiannya pada sekitar awal November 2018 lalu, kehadiran MNP telah mampu mengurai "Dwelling time" atau waktu tunggu kapal di pelabuhan untuk bongkar muat barang yang telah lama beroperasi di wilayah Makassar, yakni Terminal Petikemas Makassar (TPM) atau yang sekarang disebut dengan MNP.

Dengan pelayanan 24/7 atau 24 jam selama 7 hari, kehadiran MNP yang nantinya akan terintegrasi dengan sebuah kawasan industri berskala besar dan juga rel kereta api dan jalan tol yang menghubungkan kota-kota di Sulawesi diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia secara luas.
Menteri BUMN Erick Thohir mendampingi Presiden RI Joko Widodo pada peresmian Makassar New Port Proyek B1 dan C1 di Makassar, Kamis (22/2/2024). Antara/ Suriani Mappong

Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024