Sana'a, Yaman (ANTARA) - Kelompok Houthi Yaman melakukan pembicaraan konstruktif dengan Uni Eropa terkait keamanan di Laut Merah pada Rabu (21/2).

Hussein Al-Azzi, pejabat Kementerian Luar Negeri Houthi mengatakan bahwa pembicaraan yang dimediasi oleh Norwegia itu dilakukan dengan Uni Eropa.

“Kami memastikan bahwa navigasi maritim aman,” ucap Al-Azzi dalam konferensi pers di Sanaa.

Pada Senin (19/2), Uni Eropa secara formal meluncurkan misi angkatan laut, Misi Aspides, untuk melindungi kapal komersial dari serangan Houthi di Laut Merah.

Al-Azzi menyatakan bahwa kapal Israel, Amerika Serikat (AS), dan Inggris dilarang melintasi Laut Merah.

“AS tidak bisa mengamankan kapal-kapal mereka. Mereka melintas dengan aman sebelum menyerang Yaman, tapi sekarang mereka tak berdaya,” ucapnya.

Berdasarkan keterangan pemimpin Houthi, 283 kapal telah melintasi Laut Merah dengan aman. Uni Eropa dan AS belum memberikan komentar terkait keterangan Houthi.

Kelompok Houthi melakukan penargetan kapal peti kemas yang dimiliki atau dioperasikan oleh perusahaan Israel atau mengangkut barang-barang dari dan ke Israel di Laut Merah. Penargetan kapal tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas dengan Jalur Gaza yang diduduki Israel sejak 7 Oktober 2023.

Ketegangan meningkat setelah AS dan Inggris melakukan serangan gabungan terhadap sasaran Houthi di Yaman, sehingga kelompok tersebut menganggap bahwa semua kapal AS dan Inggris merupakan target militer yang sah.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Houthi Yaman sebut AS dan Inggris lancarkan serangan udara baru
Baca juga: Yaman dan AS bahas dampak serangan Houthi di Laut Merah
Baca juga: EU minta Italia jadi komando taktis misi Aspides di Laut Merah


Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024