Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan pengasuhan anak berbasis masyarakat merupakan solusi pengasuhan bagi anak yang orang tuanya menjadi pekerja migran.

"Ledokombo memiliki program Pengasuhan Gotong Royong, yang berpotensi sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan pengasuhan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI)," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Jember merupakan salah satu daerah dengan jumlah PMI terbesar di Jawa Timur. Diperkirakan terdapat 7.925 PMI laki-laki dan 9.529 PMI perempuan yang berasal dari Jember.

Bintang Puspayoga mengatakan salah satu permasalahan yang paling menonjol terkait PMI adalah rentan terganggunya fungsi dalam keluarga akibat kepergian salah satu anggota keluarga menjadi PMI sehingga dapat berdampak pada pengasuhan dan tumbuh kembang anak.

Menurut dia, program Pengasuhan Gotong Royong yang diinisiasi oleh Komunitas Tanoker di Kecamatan Ledokombo, Jember, merupakan contoh nyata pengasuhan berbasis komunitas yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari ayah, ibu, hingga orang tua pengganti yang sebagian besar sudah lansia, serta melibatkan berbagai stakeholder.

"Saya berharap program ini dapat direplikasi di daerah-daerah lain di Indonesia sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak keluarga," kata Bintang Puspayoga.

Dia pun mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung pengasuhan anak berbasis masyarakat yang mengedepankan prinsip gotong royong dan menekankan pentingnya peran keluarga dalam membangun kesejahteraan, pengasuhan, dan pendidikan dasar bagi anak-anak.

"Karena semua anak adalah anak kita," katanya.

Baca juga: Disnaker Mataram sosialisasi pendaftaran PMI perawat ke Jerman 

Baca juga: Disnaker Mataram: Calon PMI ke Arab Saudi gratis tunggu diberangkatkan

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024