Banda Aceh (ANTARA) - Atsiri Research Center-Pusat Unggulan Iptek (ARC-PUIPT) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh melalui PT U Green Aromatic International menargetkan 20 ton minyak nilam untuk kebutuhan ekspor pada 2024 ini.

"Permintaan ekspor sejauh ini 20 ton, permintaan dari berbagai negara eropa seperti Prancis, Spanyol. Insya Allah kita akan penuhi target tersebut," kata
Direktur PT U Green Aromatic International, Faisal, di Banda Aceh, Kamis.

Faisal menjelaskan, untuk mengejar target tersebut, pihaknya dalam hal ini ARC USK berencana melakukan penanaman nilam seluas 500 hektare di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

Dalam penanaman nilam, ARC sendiri melibatkan petani Aceh yang selama ini sudah bersama di 17 dari 23 kabupaten/kota se Aceh dengan jumlah petani yang telah terlibat sekitar 400 orang.

Penanaman nilam ini dilakukan melalui berbagai kerjasama program mulai dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), perbankan dan lainnya, hingga kampus USK Banda Aceh sendiri.

"Pengembangan itu melibatkan masyarakat, tentunya mereka yang tertarik, maka akan kita bimbing," ujarnya.

Dari target 500 hektare, saat ini yang sudah melakukan penanaman hanya 50 hektare, dan ini masih terus diupayakan agar permintaan minyak dapat dipenuhi.

"Insya Allah kita akan penuhi target tersebut, dan kalau 500 hektare berhasil semua, maka permintaan bisa dipenuhi, prosesnya bertahap," kata Faisal.

Sementara itu,  ARC USK Banda Aceh secara konsisten terus membeli minyak nilam dari petani untuk kemudian diproses kembali guna memenuhi permintaan ekspor.

Selama ini, mereka belum dapat memenuhi permintaan minyak nilam Aceh, terutama Prancis. Tahun lalu hanya 1,2 ton yang berhasil di ekspor.


Baca juga: Koperasi di Aceh ekspor minyak nilam dan pala senilai Rp1 miliar

Baca juga: ARC USK sebut nilam Aceh menjadi bahan industri parfum di Prancis

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024