Banjarbaru (ANTARA) - Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan dokumen persyaratan yang diajukan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) sudah lengkap untuk pengelolaan 621 hektare mangrove di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

"Saat ini verifikasi oleh tim Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari dan sepertinya tahapannya semakin cepat bahkan minggu depan sudah working area," kata Hanif di Banjarbaru, Jumat.

Dia menyebut jika nantinya disetujui oleh menteri maka kawasan yang sepenuhnya ekosistem gambut dalam status hutan produksi itu bisa dikelola ULM sebagai kawasan hutan dengan pengelolaan khusus.

Dengan begitu, ULM diperbolehkan melaksanakan multiusaha untuk membangun dan memberdayagunakan sumber daya setempat.

"Tentunya KLHK mendukung segala upaya universitas dalam pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup terutama di kehutanan," tegasnya.

Baca juga: BRGM telah restorasi 1,3 juta hektare lahan gambut di tujuh provinsi

Hanif mengungkapkan pula, di sekitar area mangrove di Kotabaru tersebut mengalir deras kawasan ekonomi khusus Pulau Laut yang kini berkembang pesat.

Bahkan kedepannya bisa menggantikan fungsi sentral pelabuhan Sungai Barito di Banjarmasin dan sekitarnya.

Apalagi penanganan Sungai Barito dengan sedimentasi hampir 400 meter kubik perhari cukup sulit mengingat kemampuan pengerukan alur Sungai Barito hanya mampu 100 meter kubik perhari.
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, KLHK Hanif Faisol Nurofiq (tengah) saat kuliah umum di Auditorium ULM Banjarbaru, Jumat (23/2/2024). (ANTARA/Firman)


Sementara Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri berterima kasih atas dukungan penuh KLHK dalam upaya ULM merealisasikan mimpinya mempunyai pusat penelitian mangrove dunia.

"Saat ini belum ada perguruan tinggi di dunia yang melakukan pengelolaan lahan mangrove seluas 621 hektare, jadi jika ini teralisasi maka ULM kampus pertama mewujudkannya," kata dia.

Alim menyatakan ULM telah mentasbihkan diri dalam upaya pengelolaan lingkungan lahan basah yang selama ini terus melakukan riset untuk pelestariannya.

"Makanya dukungan KLHK sangat penting dan hari ini dua Dirjen hadir di ULM sebagai komitmen percepatan dari apa yang terus kita dorong terkait optimalisasi pengelolaan lingkungan lahan basah," ujarnya.

Diketahui Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK Hanif Faisol Nurofiq dan Dirjen Perhutan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Bambang Supriyanto hadir di Auditorium ULM Banjarbaru dalam Kuliah Umum Perhutanan Sosial dan Lahan Basah.

Keduanya memberikan ilmu dan pengalamannya kepada mahasiswa guna memacu semangat civitas akademika ULM agar terus berkarya dengan melakukan riset di bidang lahan basah serta memahami arti penting perhutanan sosial.

Baca juga: KLHK dan PWI tanam mangrove di TWA Angke peringati Hari Pers Nasional
Baca juga: BRGM terus lakukan percepatan rehabilitasi mangrove di 9 provinsi

Pewarta: Firman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024