Kairo (ANTARA) - Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (23/2) menandatangani kesepakatan untuk membangun sebuah kota baru di pantai utara Mesir, dengan tujuan untuk meningkatkan pariwisata, investasi, dan cadangan devisa.

Ditandatangani oleh Menteri Perumahan Mesir Assem El-Gazzar dan Menteri Investasi UEA Mohamed Al Suwaidi di Ibu Kota Administratif Baru Mesir, kesepakatan tersebut akan membangun Ras Al-Hekma, sebuah area seluas 170 kilometer persegi di sebelah barat Alexandria.

Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, yang turut menghadiri upacara penandatanganan kesepakatan tersebut, mengatakan bahwa proyek ini akan dilaksanakan oleh Otoritas Komunitas Perkotaan Baru (New Urban Communities Authority) Mesir dan Abu Dhabi Development Holding Company, serta akan menyuntikkan investasi asing langsung (foreign direct investment/FDI) sebesar 35 miliar dolar AS bagi perekonomian negara itu dalam waktu dua bulan.

"Ini adalah jumlah FDI terbesar dalam sejarah Mesir," kata Madbouly, seraya menambahkan bahwa kesepakatan ini menjadi awal dari beberapa kesepakatan investasi yang tengah diupayakan pemerintah Mesir untuk menambah sumber devisa.

Madbouly juga mengatakan bahwa pihak UEA akan menginvestasikan setidaknya 150 miliar dolar AS untuk seluruh proyek tersebut, yang diharapkan dapat menarik 8 juta wisatawan setelah rampung nanti.

Kesepakatan ini dicapai saat Mesir sedang melakukan pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) untuk mendapatkan pinjaman baru guna mendukung perekonomian negara tersebut.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024