Gorontalo (ANTARA) - Wali Kota Gorontalo Marten Taha menyebut perayaan Cap Go Meh yang digelar oleh warga keturunan Tionghoa merupakan bentuk dari toleransi umat beragama di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Marten Taha pada pembukaan perayaan Cap Go Meh di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Tulus Harapan Kita di Kota Gorontalo, Sabtu.

Baca juga: Bupati Belitung: Cap Go Meh lambang kerukunan 

"Ini adalah bentuk ikatan persaudaraan, toleransi, dan kerukunan semua umat beragama di Kota Gorontalo," ucap Marten.

Ia mengatakan, pada perayaan tahun ini banyak tamu dari luar wilayah Kota Gorontalo yang datang untuk menyaksikan dan meramaikan Cap Go Meh dalam rangkaian Tahun Baru Imlek tersebut.

"Di sepanjang jalan, kiri dan kanan jalan dipadati masyarakat yang menantikan acara Cap Go Meh akan keluar dari kelenteng," kata dia.

Baca juga:  Cap Go Meh di Belitung berlangsung meriah

Menurut dia, Cap Go Meh yang diisi dengan berbagai atraksi tersebut merupakan acara yang meriah dan luar biasa yang dapat dinikmati oleh seluruh warga Gorontalo.

"Tahun ini kita akan menikmati berbagai hiburan, ada barongsai, ada berbagai atraksi yang bisa dinikmati oleh warga Gorontalo. Kita saksikan semua pesta rakyat, ikatan persaudaraan di antara kita, tanpa mengenal perbedaan," ujar dia.

Baca juga: Budaya Tionghoa tampil dalam perayaan Cap Go Meh di Tambora

Wali Kota Marten mengucapkan terima kasih kepada umat Tri Dharma di Kota Gorontalo yang telah menggelar Cap Go Meh tersebut.
Sejumlah bocah mengikuti arak-arakan Cap Go Meh di Kota Gorontalo, Gorontalo, Sabtu (24/2/2024). ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024