Seoul (ANTARA) - Kantor kepresidenan Korea Selatan, Minggu, mengatakan pihaknya tetap menganggap bahwa 2.000 mahasiswa tambahan untuk sekolah kedokteran diperlukan guna mengatasi kekurangan dokter. 

Pernyataan tersebut mengabaikan tuntutan kelompok-kelompok dokter agar kuota penerimaan mahasiswa kedokteran diturunkan.

Direktur kebijakan nasional pada kantor kepresidenan Korsel, Sung Tae-yoon, mengatakan keputusan untuk meningkatkan penerimaan sekolah kedokteran sebesar 2.000 kuota mulai tahun depan itu dicapai setelah membuat berbagai proyeksi.

“Kami terus berpikir bahwa itulah jumlah orang yang dibutuhkan,” katanya, saat konferensi pers ketika ditanya tentang kemungkinan menurunkan jumlah tersebut.

“Awalnya kami membutuhkan 3.000 dokter untuk memenuhi kekurangan dokter, namun pemerintah sekarang mempertimbangkan sekitar 2.000 dokter, berdasarkan berbagai faktor,” ujar dia melanjutkan.

Ribuan dokter magang dan dokter residen di rumah-rumah sakit umum besar di Seoul dan wilayah lain telah mengundurkan diri sejak Selasa (20/2). 

Aksi itu dilakukan para dokter sebagai penolakan terhadap rencana pemerintah untuk meningkatkan kuota dari saat ini, yang adalah sebanyak 3.058 dokter.

Sumber: Yonhap-OANA

​​​​​​​
Baca juga: Beban kerja dokter di Seoul meroket akibat dokter magang mogok kerja

Baca juga: Militer Korsel akan sediakan UGD jika dokter mogok massal


​​​​​​​

Tim bantuan medis China beri pelatihan untuk rumah sakit di Xinjiang

Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024