Untuk 2024 kami di Kementerian Keuangan memiliki tugas juga untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Provinsi Bengkulu seperti akses pembiayaan dan mendorong UMKM di Provinsi Bengkulu untuk melakukan ekspor
Kota Bengkulu (ANTARA) - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) terus melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Provinsi Bengkulu hingga dapat melakukan kegiatan ekspor.
 
"Untuk 2024 kami di Kementerian Keuangan memiliki tugas juga untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM yang ada di Provinsi Bengkulu seperti akses pembiayaan dan mendorong UMKM di Provinsi Bengkulu untuk melakukan ekspor," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu Bayu Andy Prasetya saat di konfirmasi di Bengkulu, Minggu.
 
Ia menjelaskan pembinaan dan dorongan tersebut dilakukan seperti melakukan pemantauan dari aset dan omset pelaku UMKM, melakukan bazar dan pameran produk UMKM di Bengkulu.

Melalui pameran UMKM tersebut, diharapkan dapat memberikan wadah bagi pelaku usaha untuk mempromosikan produk dan layanan untuk meningkatkan usaha pelaku UMKM.
 
 
Ia mengatakan, pihaknya juga memberikan pelatihan dan sosialisasi terkait pembukuan, perpajakan, akses pembiayaan baik konvensional maupun syariah, tata cara pengurusan surat ijin edar, klinik ekspor, dan lain-lain.
 
Seluruh kantor Kementerian Keuangan yang ada di Bengkulu juga menyediakan pojok UMKM guna memasarkan produk seperti makanan maupun batik besurek dan produk UMKM kebanggaan masyarakat Provinsi Bengkulu lainnya.
 
Menurut Bayu, dalam mendorong pelaku UMKM untuk melakukan ekspor, pihaknya juga bekerja sama dengan pemerintah daerah, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan dinas perizinan agar pelaku usaha mudah mengurus perizinan serta memberikan edukasi tentang pemasaran dan hal lainnya.
 
 
"Kami masing-masing unit di Kementerian Keuangan memiliki target untuk melakukan pembinaan terhadap UMKM dan kita satukan sebagai program kerja Kemenkeu I di Provinsi Bengkulu," ujar dia.
 
 
Kemudian, pihaknya juga mendorong pelaku UMKM menggunakan layanan pembayaran digital agar proses transaksi menjadi lebih mudah dan cepat.
 
 
Hal tersebut dilakukan sebab banyak pelaku yang memanfaatkan layanan tersebut, padahal transaksi digital atau non tunai dapat memudahkan pelaku usaha dalam menerima pembayaran dari pembeli tanpa harus repot menyediakan uang tunai.
 
 
"Bengkulu memiliki sekitar 300 ribu UMKM, namun masih sedikit yang menggunakan transaksi pembayaran digital, padahal itu memudahkan mereka menerima pembayaran," kata Bayu.
 
 
Pada 2023 Kanwil DJPb Bengkulu telah melakukan pembinaan terhadap 24 pelaku UMKM di wilayah tersebut.
 
 
Sebanyak 24 pelaku UMKM yang dibina tersebut juga telah didaftarkan ke Kementerian Keuangan dan pelaku usaha tersebut berasal dari 10 wilayah di Bengkulu yang terdiri dari usaha kopi, makanan, minuman, kerajinan kulit lantung, dan lain-lain yang menjadi ciri khas di Provinsi Bengkulu.
 

Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024