“Saya kira pejabat publik harus menyampaikan kata-kata yang baik terhadap anak buahnya dan jalin kerja sama yang baik," kata Achmad kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Meskipun menjadi atasan, Achmad
mengatakan, tidak perlu ada sikap maupun perkataan merendahkan atau menghina sehingga anaknya buahnya merasa dihargai.
Terlebih, persoalan mogok kerja itu dipicu dugaan pernyataan pejabat lurah yang dianggap menghina bawahannya.
Karena itu, menurut dia, pejabat publik seperti lurah dan sekretaris lurah harus bisa memberikan perhatian dan pelayanan yang terbaik terhadap staf sehingga tercipta rasa nyaman di lingkungan kerja.
Baca juga: Dihina lurah, puluhan petugas PPSU Ancol mogok kerja
Baca juga: Petugas PPSU Kelurahan Ancol kembali gelar aksi mogok kerja
“Harusnya lurah dan sekretaris kelurahan itu perlu memberi motivasi, bukan malah dijatuhkan,” ujarnya.
Puluhan petugas PPSU Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan Jakarta Utara melakukan aksi mogok kerja karena penghinaan dari Lurah Saud M Manik dan Sekretaris Ancol, Khenny, pada Senin (19/2).
Per Selasa (20/2), seluruh PPSU sudah menjalankan aktivitas dan dari daftar hadir yang ada 114 orang masuk kerja.
Pihak kelurahan menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada petugas PPSU kelurahan itu terkait penghinaan saat melakukan pembinaan kepada mereka.
"Saya sebagai Lurah Ancol bersama Sekretaris Kelurahan menyampaikan permohonan maaf bila penyampaian selama ini ada hal-hal yang kurang berkenan," kata Lurah Ancol, Saud M Manik di Jakarta, Selasa (20/2).
Baca juga: Lurah Ancol sampaikan permohonan maaf kepada PPSU terkait penghinaan
Baca juga: Petugas PPSU Ancol sudah mulai bekerja setelah aksi mogok
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
