Jakarta (ANTARA) - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mendorong upaya pelestarian budaya untuk generasi penerus demi memperkuat eksistensi bangsa di tengah tantangan globalisasi.

"Mempertahankan identitas bangsa melalui penguatan nilai-nilai budaya dengan upaya pemajuan kebudayaan merupakan langkah penting yang harus terus ditingkatkan dalam menjawab berbagai tantangan di masa depan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Menurut Lestari, pemerintah menghadapi beberapa kendala dalam mendorong pelestarian budaya di kalangan masyarakat.

Beberapa kendala yang dihadapi yakni kurangnya apresiasi, regenerasi, kurang tepatnya konsep pelestarian budaya hingga hilangnya tradisi di sejumlah daerah karena tergerus budaya dari luar.

Hal tersebut berdampak pada angka Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) Indonesia pada 2022 mencapai 55,13 poin. Angka yang dirilis Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) itu tidak beranjak dari kisaran 55 persen sejak beberapa tahun lalu.

Lestari melanjutkan, kerangka penilaian IPK itu terdiri dari 31 indikator yang dikelompokkan ke dalam tujuh dimensi yang yaitu dimensi ekonomi budaya, pendidikan, ketahanan sosial budaya, ekspresi budaya, budaya literasi, warisan budaya, dan gender.

Karena hal tersebut, Lestari berharap pemerintah mau mengambil langkah tegas untuk meningkatkan nilai IPK tersebut.

"Para pengambil kebijakan dalam merumuskan kebijakan yang berbasis pengetahuan, sehingga perencanaan pembangunan kebudayaan dapat menjadi lebih tepat dan sesuai dengan keadaan di setiap wilayah," kata dia.

Dengan demikian, dia yakin budaya bangsa akan tetap eksis di tengah terpaan budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Lonjakan wisatawan harus diantisipasi dengan strategi
Baca juga: MPR: Pencegahan kekerasan terhadap anak tuntut keseriusan semua pihak
Baca juga: Lestari: Pengembangan desa wisata jangan abaikan kearifan lokal
Baca juga: Wakil Ketua MPR minta pemerintah antisipasi dampak ekonomi pascapemilu

Pewarta: Walda Marison
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024