Indeks inklusif di Sumsel memang sudah cukup baik, yakni di atas 80 persen....
Palembang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan (BI Sumsel) menargetkan sebanyak 28 juta volume transaksi menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di wilayah ini pada tahun 2024.

Kepala BI Sumsel Ricky P Gozali, di Palembang, Senin, mengatakan pada tahun 2023, realisasi volume transaksi di Sumsel mencapai 21,4 juta atau 160 persen dari target yang ditetapkan dengan jumlah pengguna QRIS yang mencapai 1,3 juta atau mengalami penambahan sekitar 510.361 pengguna baru.

Ia menjelaskan peningkatan tajam dari aktivitas penggunaan QRIS menjadi prestasi yang luar biasa sekaligus tantangan tersendiri. Sebab, pada tahun 2024 volume transaksi sistem pembayaran digital melalui QRIS di Sumsel ditargetkan sebesar 28 juta atau sekitar dua kali lipat lebih dari target tahun sebelumnya.

Meski demikian, pihaknya tetap optimistis mencapai target tersebut. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk merealisasikan target tersebut, seperti literasi masyarakat dan infrastruktur.

“Indeks inklusif di Sumsel memang sudah cukup baik, yakni di atas 80 persen, namun literasi masyarakat masih cukup rendah sebesar 50 persen,” ujarnya lagi.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sumsel M Latif menambahkan, perkembangan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemda (IETPD) di Sumsel mengalami peningkatan pada tahun 2023.

“Sebelumnya sebanyak 13 pemda di Sumsel termasuk dalam kategori digital dan lima pemda dalam kategori maju, dan kini seluruh pemda di Sumsel sudah termasuk ke dalam kategori digital,” kata dia pula.
Baca juga: BI Sumsel catat transaksi non tunai pada PQN 2023 capai Rp1,07 miliar
Baca juga: BI: Pengguna baru QRIS melejit hingga 530.000 orang di Sumsel

Pewarta: Ahmad Rafli Baiduri
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024