Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen untuk terus menunjukkan peran aktif menjelang Organisasi Maritim Internasional (IMO) Member State Audit Scheme (IMSAS) 2025 mendatang.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Antoni Arif Priadi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa menekankan pentingnya Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia untuk memastikan keamanan dan keselamatan kegiatan maritim.

Antoni mengatakan komitmen Indonesia terhadap prinsip dan konvensi yang ditetapkan oleh IMO tidak berubah.

"Indonesia mengakui peran kunci yang dimainkan oleh IMO dalam menetapkan standar global untuk keselamatan, keamanan, dan kinerja lingkungan pelayaran internasional," ungkap Antoni usai kegiatan Mock Audit IMSAS dalam rangka persiapan IMSAS Indonesia pada Februari 2025 di Jakarta, Senin (26/2).

Baca juga: Kemenhub hadiri Sidang IMO HTW ke-10 di London

Lebih lanjut, ia juga mengapresiasi Indonesia yang kembali terpilih menjadi anggota Kategori "C" di Dewan IMO.

"Hal ini menempatkan Indonesia dalam posisi untuk secara aktif berkontribusi dalam pembentukan kebijakan dan regulasi internasional yang mengatur industri maritim," ujarnya.

Ditjen Hubla menyatakan bahwa pengalaman Indonesia dalam Voluntary IMO Member State Audit Scheme (VIMSAS) pada 2014 telah membentuk komitmen Indonesia terhadap keselamatan maritim. Pelajaran yang didapat saat itu telah membentuk kebijakan dan praktik Indonesia, mengarah pada peningkatan infrastruktur maritim dan kerangka regulasi nasional.

Dalam menghadapi IMSAS 2025, Ditjen Hubla pun menegaskan pentingnya persiapan Indonesia dalam menunjukkan komitmen berkelanjutan Indonesia terhadap standar tertinggi keselamatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan maritim.

Baca juga: Kemenhub pimpin persiapan delegasi RI di Sidang PPR ke-11 IMO

"Mock Audit IMSAS memberikan kesempatan berharga bagi Indonesia untuk mengevaluasi sejauh mana kesiapan menghadapi IMSAS. Untuk itu, kami harus mendekati IMSAS dengan pola pikir menyeluruh dan proaktif, memastikan bahwa administrasi maritim kami sepenuhnya mematuhi konvensi IMO," ucap Antoni.

Adapun, persiapan melalui mock audit tersebut tidak hanya melibatkan peninjauan teliti sistem-sistem yang sudah ada tetapi juga identifikasi dan implementasi perbaikan yang diperlukan.

"Diharapkan kita semua dapat bekerja sama, berpartisipasi aktif, dan mengusung prinsip keterbukaan agar semua kekurangan dan temuan dapat diketahui sejak awal untuk diperbaiki secepatnya," kata Antoni.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024