Pembangunan fisik yang ada di IKN telah dimulai dan bahkan beberapa sudah hampir selesai. Tetapi ruh dari kehidupan IKN juga perlu diisi dengan konsep yang selaras dengan visi IKN yang smart,sustainable, dan lovable city.
Jakarta (ANTARA) - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) merancang bentuk selebrasi, katalis, dan promosi di Nusantara, Kalimantan Timur, dengan mendapatkan masukan dari berbagai pihak seperti praktisi, akademisi, dan pegiat seni.

“Pembangunan fisik yang ada di IKN telah dimulai dan bahkan beberapa sudah hampir selesai. Tetapi ruh dari kehidupan IKN juga perlu diisi dengan konsep yang selaras dengan visi IKN yang smart,sustainable, dan lovable city,” kata Kepala OIKN Bambang Susantono di Jakarta, Selasa.

Peran Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam memberdayakan serta memajukan ranah sosial dan budaya di seluruh wilayah Indonesia sebagai ibu kota, perlu juga mendapat masukan dari berbagai pihak. Melalui Kedeputian Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat (Sosbudpemas) Otorita IKN digelar Focus Group Discussion (FGD) Nusantara Expo 2024.

Baca juga: OIKN luncurkan Pusat Komando IKN di "groundbreaking" kelima pekan ini

Bambang mengatakan, Nusantara Expo dicanangkan menjadi konsep eksibisi dan pameran berkelanjutan yang dilaksanakan di Nusantara, dimulai ketika Perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia yang juga dilakukan di Nusantara.

Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Sosbudpemas OIKN Alimuddin menyebut pemindahan penduduk ke IKN yang mulai dilakukan juga perlu dibarengi dengan pemberdayaan atraksi sosial di dalamnya.

“Saya harap dengan masukan berbagai pihak yang hadir hari ini, kita dapat mengakomodir sebuah atraksi sosial yang tidak hanya mempromosikan, tetapi juga mengaktivasi serta menarik bagi seluruh kalangan,” ujar Alimuddin.

Pembahasan konsep awal dari Nusantara Expo juga diikuti berbagai pihak praktisi, akademisi, dan pegiat seni. Pada sesi pertama, para peserta memberi pendapat mengenai gambaran awal kegiatan ini.

Baca juga: Otorita IKN terapkan dua strategi penguatan layanan kesehatan

Sofyan Sibarani, Direktur Urban+ memberi paparan awal konsep Nusantara Expo di mana menitikberatkan pada pengisian daerah daerah yang masih “kosong” di IKN dengan berbagai atraksi acara yang mampu memberi bentuk selebrasi, katalis, dan promosi dari pembangunan Nusantara.

Sementara itu Zainal Abidin, Budayawan Kalimantan memberikan masukan mengenai iklim dan cuaca IKN serta upaya keberlanjutan agar bisa terselenggara dalam jangka waktu yang panjang. Delegasi dari Artjog yakni Heriyanto menitikberatkan pada fleksibilitas dan keluwesan dalam mewadahi kreativitas para artis nantinya.

Sesi kedua, lebih membahas mengenai teknis acara yang akan dimasukkan ke dalam Nusantara Expo 2024. Dalam diskusi ini dibagi menjadi tiga kelompok yakni seni dan pertunjukan yang dipimpin oleh Debra H, Yatim, praktisi seni, kemudian ekonomi kreatif yang difasilitasi oleh Dita Rachma, Kepala UPT Kerja Sama IKJ, Kesenian dan Desain yang diketuai oleh Indah Thajawulan.

Tim Seni dan Pertunjukan mengedepankan bagaimana membuat acara dengan skema besar seperti kolosal dan opera yang melibatkan seluruh unsur kebudayaan Indonesia. Selain itu acara acara tahunan seni seperti Festival Film Indonesia dan acara sejenis agar bisa dilaksanakan di Nusantara.

Baca juga: OIKN sebut Inggris dukung IKN sebagai Kota Dunia untuk Semua

Pembahasan mengenai desain dan interior menitikberatkan penggunaan interior yang bisa menampung banyak kegiatan terbuka, meskipun ruang dengan konsep indoor juga masih diperlukan. Pameran tradisional dan kontemporer yang menampilkan progres pembangunan dan sisi artistik Nusantara juga dapat ditampilkan

Tim Ekonomi Kreatif juga menyarankan acara yang bisa meningkatkan aktivasi para pengguna serta menarik baik dari desain maupun substansi. Penggunaan bahan ramah lingkungan/daur ulang yang masih fungsional perlu diperbanyak. Acara yang dekat dengan anak-anak serta penggunaan media digital seperti game, wahana pendidikan anak, serta pelibatan komunitas kontemporer menjadi poin integral untuk aktivasi para pengguna di masa depan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024