Moskow (ANTARA) - Perdana Menteri Prancis Gabriel Attal pada Selasa mengatakan dirinya tidak mengesampingkan kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina, setelah Presiden Emmanuel Macron menyuarakan sikap yang sama.

Attal menambahkan bahwa Prancis akan mencegah Rusia memenangi perang di Ukraina.

Sebelumnya dalam konferensi tentang Ukraina di Paris pada Senin (26/2), Macron mengatakan bahwa para pemimpin Barat mendiskusikan kemungkinan pengiriman pasukan ke Ukraina, tetapi belum ada kesepakatan di antara mereka.

Namun, Macron mengatakan tidak satu pun kemungkinan dikesampingkan dan mereka akan melakukan apa pun untuk mencegah Rusia menang perang.

"Tak ada yang dikesampingkan dalam perang yang sedang berlangsung … di depan mata Uni Eropa," kata Attal kepada radio RTL, saat ditanya soal kemungkinan mengirim pasukan Prancis ke Ukraina.

Prancis tidak akan sanggup "menerima kemungkinan bahwa dalam beberapa hal Rusia bisa menang", kata dia.

Negara-negara Barat, termasuk anggota-anggota Uni Eropa, telah memberikan bantuan militer dan finansial ke Ukraina sejak Rusia mulai melancarkan operasi militer ke negara tetangganya itu pada Februari 2022.

Rusia selalu memperingatkan bahwa pengiriman senjata yang terus menerus ke Ukraina akan membuat konflik itu semakin panas.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Dua warganya tewas di Ukraina, Prancis panggil dubes Rusia

Baca juga: Presiden Prancis: Uni Eropa harus terus dukung Ukraina


 

Macron bertemu Zelenskyy setelah pembicaraan dengan Putin

Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024