Tujuan diperkuatnya pengelolaan dana zakat yang menggunakan sistem informasi ini agar kita dapat mengetahui dan memetakan pendistribusian dana zakat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Indonesia perlu memanfaatkan momen bonus demografi agar dapat menjadi negara yang maju.

Menkes mengatakan Indonesia perlu mencontoh bangsa-bangsa yang telah maju, seperti Korea, Jepang, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, yang telah memanfaatkan peluang menjadi negara maju. 

“Orang yang produktif, orang yang bisa menghasilkan pendapatan, orang yang bisa mengkontribusikan GDP (Gross Domestic Product), makin lama makin sedikit porsinya, sehingga harus ditanggung sama orang yang masih produktif. Itu sebabnya penting itu puncak bonus demografi," kata Menkes dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Hal itu dikemukakannya saat menghadiri persiapan keberangkatan penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di Jakarta, Senin (26/2), angkatan ke-226, dimana terdapat 39 orang dari bidang kesehatan yang akan melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri.

Baca juga: Menkes: Bangun kesehatan sejak usia dini dukung bonus demografi RI

Dalam diskusi tersebut Menkes mengungkapkan kriteria yang harus dicapai Indonesia untuk menjadi negara maju.

Dia menjelaskan Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030. Ia mengatakan puncak bonus demografi terjadi ketika persentase usia penduduk produktif mendominasi jumlah penduduk.

Selain itu, kata dia, ada berbagai peluang yang tercipta ketika negara tersebut mencapai puncak bonus demografi. Oleh karena itu, lanjutnya, bonus demografi sangat penting karena memiliki potensi untuk pertumbuhan ekonomi yang besar.

Menurut Menkes, Indonesia menjadi negara maju merupakan target yang ingin dicapai ketika  berulang tahun ke-100 pada 2045. Untuk mencapainya, kata dia, Indonesia harus memiliki pendapatan per kapita 13 ribu dolar AS per tahun atau rata-rata Rp15 juta per bulan.

“Indonesia saat masih Rp5 juta per bulan. Coba tanya (orang) di sebelahnya, gajinya berapa. Kalau masih di bawah Rp15 juta berarti kita masih berada di negara berkembang. Jadi kalau kita mau jadi negara maju mesti Rp15 juta per bulan,” kata Menkes.

Baca juga: Airlangga: Bonus demografi jadi aset RI capai Indonesia Emas 2045

Jika negara melewatkan puncak bonus demografi, kata Menkes, maka negara dapat masuk dalam jebakan middle income country atau jebakan negara penghasilan menengah.

Dalam acara itu, Menkes Budi juga berpesan kepada para penerima beasiswa LPDP untuk menghilangkan budaya buruk kebanyakan orang Indonesia yaitu sulit bekerja sama dengan orang lain.

“Jadi, selagi masih muda, ayo teman-teman kikis habis budaya kita yang tidak baik ini,” kata Menkes.

Dia berharap para penerima beasiswa sehat selalu sehingga dapat belajar sebaik mungkin di universitas tujuan dan dapat kembali ke Indonesia seusai pendidikan guna mengamalkan ilmunya.

Baca juga: Menkes: Cegah stunting guna optimalkan bonus demografi

 

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024