Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menggaet Universitas Syiah Kuala di Kota Banda Aceh dalam upaya untuk menjaring talenta-talenta digital di Provinsi Aceh.

"Tujuannya membangun kolaborasi untuk Program Digital Talent Scholarship sekaligus mensosialisasikan pentingnya belajar kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria sebagaimana dikutip dalam siaran pers kementerian di Jakarta, Selasa.

Saat menyampaikan kuliah umum bertajuk "Membentuk Karier Masa Depan di Era Berbasis AI" di Universitas Syiah Kuala pada Senin (26/2), Nezar mengutip data World Economic Forum (WEF) bahwa Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital pada 2030.

Baca juga: Indonesia targetkan ciptakan sembilan juta talenta digital pada 2030

Dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan talenta digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan program pengembangan talenta digital mulai dari tingkat dasar hingga lanjutan.

Pada tingkat dasar ada Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), pada tingkat menengah dihadirkan Program Digital Talent Scholarship (DTS), dan pada tingkat lanjutan ada Digital Leader Academy (DLA).

DTS yang dilaksanakan bekerja sama dengan institusi pendidikan ditujukan untuk mendorong generasi muda mempelajari perkembangan teknologi terkini.

"Kami meng-endorse untuk belajar AI, Data Science, cloud computing, sampai yang lebih spesifik, misalnya digital marketing. Dan kita berharap di tahun 2030, angka sembilan juta itu bisa dicapai," kata Nezar.

Nezar mengatakan, talenta-talenta di bidang digital dibutuhkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia mengingat berdasarkan pemetaan dan perencanaan pemerintah ekonomi nasional akan bergeser ke ekonomi digital.

"Kontribusi sektor digital ekonomi terhadap PDB ini harus terus meningkat. Untuk itu kita merespons dengan sejumlah program, harus dimulai dari sekarang, kita bisa mencapai tujuan nasional. Apalagi kita punya bonus demografi di tahun 2030-2045 itu kurang lebih 60 persen usia muda," ia menjelaskan.

Baca juga: Kemenkominfo targetkan 100 ribu orang ikut program DTS di 2024
Baca juga: Wamenkominfo sampaikan peran DLA dalam mencetak pemimpin digital

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2024