Kita jangan larut dengan penyakit lama tumbuhkan suatu hybrid yang baru, belajar, buka pikiran kalian, lihat bagaimana dunia bergerak
Banda Aceh (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria mengajak generasi muda Aceh untuk bersiap menghadapi transformasi digital dengan terus melatih keterampilan masing-masing.

"Kita jangan larut dengan penyakit lama tumbuhkan suatu hybrid yang baru, belajar, buka pikiran kalian, lihat bagaimana dunia bergerak," kata Nezar Patria, di Banda Aceh, Selasa.

Dirinya menyampaikan abad ke 21 ini merupakan abad transformasi digital yang sudah terjadi di mana-mana secara global. Maka, kesiapan sebagai generasi muda Aceh dibutuhkan agar bisa lebih adaptif dan dapat mengambil manfaat dari digital.

Oleh karena itu, dirinya mengharapkan dan mengajak para generasi muda Aceh untuk mengikuti program yang ditawarkan oleh Kominfo dalam meningkatkan talenta digital.

Kemenkominfo memiliki serangkaian kegiatan untuk pendidikan transformasi digital, seperti literasi, digital scholarship, digital leader akademi dan lainnya.

Baca juga: Kemenkominfo gaet Universitas Syiah Kuala untuk jaring talenta digital
Baca juga: Kemenkominfo akselerasi transformasi digital dari hulu hingga hilir


"Silahkan ke kantor Kominfo terdekat atau buka situsnya nanti, pelajari apa saja kesempatan yang bisa diambil untuk memperkaya kemampuan digital," ujarnya.

Dirinya menuturkan penguasaan digital ini penting bagi generasi muda karena lima sampai enam tahun ke depan ekonomi digital berperan besar terhadap kontribusi PDB (produk domestik bruto) yang saat ini masih di bawah 10 persen.

Tetapi, pertumbuhannya sangat pesat, di mana pada 2030 diperkirakan ada 360 miliar USD sumbangan ekonomi digital untuk PDB dari di Indonesia, sementara di Asean tembus 1 triliun USD.

"Artinya ada 40 persen sumbangan dari Indonesia untuk kawasan di 2030. Berarti kita harus mempersiapkan talenta digital sejak awal untuk menyongsong momentum yang sangat potensial, dan membuat kita lebih sejahtera," katanya.

Dia menambahkan teknologi sangat dinamis tetapi secara prinsip semuanya harus bersiap, karena setiap ada teknologi dipastikan memiliki dampak yang tidak terduga, baik itu kehilangan atau bertambahnya pekerjaan.

Maka, perlu persiapan basic skill, keterampilan sehingga dampak digital tidak perlu dikhawatirkan, karena nantinya bisa beradaptasi dengan satu kebutuhan baru.

"Ada pekerjaan yang hilang. Tetapi lebih banyak lagi yang akan muncul membutuhkan keterampilan khususnya teknologi," kata Nezar Patria.

Baca juga: Kemenkominfo targetkan 100 ribu orang ikut program DTS di 2024
Baca juga: Kominfo ingatkan peserta Digital Talent Scholarship untuk sertifikasi


 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024