Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Salahudin Uno menetapkan Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo sebagai Kabupaten Kreatif Nasional.

Hal tersebut diungkapkan Sandiaga Uno pada kegiatan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif yang digelar di gedung Kasmat Lahay, Limboto, Kabupaten Gorontalo, Selasa.

"Karena sudah ditetapkan menjadi Kabupaten Kreatif secara nasional, langkah selanjutnya mengajukan Kabupaten Gorontalo sebagai Kabupaten Kreatif versi UNESCO," ucap Sandiaga Uno.

Ia mengapresiasi sikap progresif Pemerintah Kabupaten Gorontalo setelah pada tahun 2018 silam telah membawa subsektor kuliner yang diakui sebagai lokomotif Kabupaten Kreatif.

Sandiaga mengatakan, melalui sinergisme dan kolaborasi dengan Bupati serta pemerintah, produk-produk dan karya kreatif dari kabupaten itu dapat dikenal lebih luas, bahkan hingga ke mancanegara.

"Bukan hanya kuliner dan fesyen, tetapi termasuk desa-desa wisata. Di mana salah satunya telah menjadi desa wisata terbaik di Indonesia tahun 2021, yaitu desa wisata Religi Bubohu," ucap Menteri Pariwisata.

Sandiaga berharap, geliat sektor pariwisata di Kabupaten Gorontalo mampu menyumbangkan kebangkitan ekonomi daerah dan nasional.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo menyambut gembira Kabupaten Gorontalo sebagai Kabupaten Kreatif Nasional, atau nomor dua setelah Kota Singkawang di Kalimantan Barat.

"Insya Allah ini akan menjadi motor penggerak ekonomi kita," ucap Nelson.

Bupati mengungkapkan, mengenai modal usaha yang banyak dikeluhkan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Mengah (UMKM) dalam kegiatan KaTa Kreatif, pemerintah daerah telah berkolaborasi dengan perbankan mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Kami membuka ruang kerjasama antara perbankan dan pelaku ekonomi kreatif, untuk memastikan ketersediaan modal tidak menjadi hambatan," kata dia.

Baca juga: Banyumas raih penghargaan KaTa Kreatif kategori seni pertunjukan

Baca juga: Menparekraf: 94 kabupaten/kota difasilitasi dalam pengembangan ekraf

Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2024