sudah mendekati pasokan normal di sini yang rata-rata sebesar 1.000 ton per hari
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan bahwa pasokan beras di Pasar Johar Karawang, Jawa Barat, mendekati normal menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Sebelumnya pasokan di Pasar Johar cuma 500 ton per hari, dengan tambahan SPHP 300 ton menjadi 800 ton per hari dan ini sudah mendekati pasokan normal di sini yang rata-rata sebesar 1.000 ton per hari,” kata Bayu dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Bayu memantau langsung kondisi stok beras di Pasar Johar Karawang dan melihat pasokan yang mulai berlimpah mendekati kondisi normal.

Menurut Bayu tambahan pasokan dari beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebanyak 300 ton per hari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal sebagaimana biasanya.

Ia mengaku bahwa pihaknya akan terus melakukan berbagai langkah dan upaya dalam mengendalikan harga beras sehingga dapat menjaga stabilitas di pasaran.

“Sehingga diharapkan beras di pasaran dapat segera kembali ke kondisi normal untuk kesejahteraan masyarakat,” ucap Bayu.

Bayu menambahkan bahwa Bulog berkomitmen akan terus memantau perkembangan harga dan pasokan beras di pasar, serta melakukan langkah-langkah strategis demi menjaga stabilitas pasar dan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan penyaluran beras program SPHP.

Sebelumnya, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto memastikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran selama Ramadhan hingga Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.

“Stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai Bulog saat ini ada 1,4 juta ton dan juga masih ada sisa kuota penugasan impor tahun ini sebanyak 1,5 juta ton. Jadi jumlahnya sangat cukup untuk kebutuhan penyaluran kebutuhan selama puasa dan lebaran,” kata Suyamto.

Bahkan menurut Suyamto, stok beras yang saat ini ada di gudang Bulog mampu memenuhi kebutuhan penyaluran beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) yang disalurkan ke pasar induk, pasar tradisional dan ritel modern.

Kemudian stok beras Bulog juga mampu untuk memenuhi penyaluran bantuan pangan beras 10 kg yang menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang direncanakan hingga Juni 2024.

Suyamto mengatakan bahwa Bulog juga melakukan intervensi melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang mendatangi langsung ke pemukiman penduduk atau tempat keramaian. Beras yang dijual dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) yakni 54.000 ribu per 5 kg.

Baca juga: Pemprov Banten menjamin pasokan beras aman jelang Ramadhan
Baca juga: Bulog Cianjur pastikan pasokan beras ke toko ritel kembali normal
Baca juga: Stok beras cukup, Wali Kota Semarang: Belum perlu operasi pasar


Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024