Jakarta (ANTARA) - Ketua Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom mengatakan ketentraman di masa pemilihan umum (pemilu) dapat tercipta karena adanya budaya dialog yang kondusif.

"Ada percakapan yang lebih rutin antara elemen-elemen bangsa. Karena banyak masalah yang bisa kita hadapi, bisa diselesaikan lewat dialog atau percakapan bersama," kata dia saat ditemui di kantor PGI di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Rabu.

Menurut Gomar, percakapan yang intens antara segala pihak dapat menciptakan solusi yang baik untuk mengatasi sebuah konflik.

Percakapan yang intens juga dapat menimbulkan rasa toleransi antara pihak yang berbeda pandangan.

"Tentu ada perbedaan-perbedaan, tetapi semua bisa kita selesaikan dengan tekad dan semangat untuk persatuan dan kesatuan serta keamanan kita bersama," kata dia.

Dia pun mencontohkan pertemuan pihaknya dengan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Hadi Tjahajanto hari ini yang dianggap sebagai bentuk dialog yang baik.

Dia berharap upaya mengedepankan dialog dapat diterapkan seluruh pihak demi terciptanya situasi aman dan tentram selama masa pemilu.

Pada saat yang sama, Hadi mengatakan PGI berpengaruh dalam menjaga stabilitas keamanan dan keharmonisan masyarakat selama masa pemilu.

"PGI sangat berperan dalam menjaga keharmonisan masyarakat," kata dia.

Ia mengatakan, PGI memiliki cakupan yang besar ke seluruh masyarakat lantaran membawahi 97 gereja yang ada di Indonesia.

Kondisi itu memudahkan PGI dalam menyebarkan pesan perdamaian dalam upaya memperkecil perpecahan di tengah masyarakat selama pemilu.

Ia pun mencontohkan beberapa dampak dari peran PGI dalam menyebarkan pesan perdamaian, alah satunya yakni pemilu legislatif dan presiden yang dianggap berjalan aman dan kondusif.

"Pelaksanaan Pileg Pilpres saja sudah kita rasakan kondisi aman dan damai. Di situ peran PGI sudah berjalan," kata dia.

Ia berharap PGI bisa terus berperan meredakan konflik di tengah masyarakat sampai presiden dan wakil Indonesia terpilih.

Hasil hitung sementara Komisi Pemilihan Umum menunjukkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengantongi perolehan suara 58,84 persen.

Di posisi dua ada pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara sebanyak 24,46 persen dan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan perolehan suara 16,7 persen di posisi terakhir.

Hasil hitung sementara itu dikutip dari situs resmi KPU https://pemilu2024.kpu.go.id/ pada Selasa pukul 13.34 WIB.

Peserta Pemilu 2024 terdiri atas 18 partai politik nasional, yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia.

Berikutnya Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional, Partai Bulan Bintang, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Ummat.

Selain itu, pemilu anggota legislatif juga diikuti enam partai politik lokal, yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha'at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Peserta Pemilu 2024 diikuti pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Seturut Peraturan KPU Nomor 3/2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024