Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo usai membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Tahun 2023 di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Rabu, berharap cabang olahraga itu dapat pecah telur medali emas di Olimpiade 2024 Paris.

Indonesia sejauh ini belum pernah meraih emas angkat besi di Olimpiade. Terakhir saat Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang, angkat besi mendapatkan satu medali perak yang disumbang Eko Yuli pada nomor 61 kg putra dan dua medali perunggu yang disumbangkan oleh Windy Cantika di nomor 49 kg putri dan juga Rahmat Erwin di nomor 73 kg putra.

"Cabang olahraga angkat besi menjadi salah satu cabang olahraga harapan di setiap Olimpiade dan kita harap bisa pecah telur dan menyumbangkan medali emas di Olimpiade Paris mendatang," kata Menpora Dito, dikutip dari laman resmi Kemenpora, Rabu.

"Saya juga ingin mengapresiasi PB PABSI yang telah menyelenggarakan rakernas ini sebagai salah satu pembinaan organisasi yang wajib. Sehingga menunjukkan kinerja dan konsolidasi yang baik dan sukses di 30 provinsi anggotanya," tambahnya.

Menurut Dito, Kemenpora sesuai fungsinya memiliki perhatian khusus terhadap cabang olahraga prioritas salah satunya angkat besi yang rutin menyumbang prestasi bagi Merah Putih di berbagai ajang internasional.

"Kami di Kemenpora memiliki perhatian khusus untuk angkat besi. Di mana PABSI telah memprioritaskan atlet muda untuk regenerasi, kami ingin terus mendukung program untuk regenerasi dan juga talent scouting PABSI secara menyeluruh dan lebih masif," terang Dito.

"Semoga hal itu juga bisa disambut baik teman-teman dari Pengprov PABSI untuk terus mencari bibit atlet karena angkat besi merupakan cabang olahraga harapan kita di setiap perhelatan Olimpiade," imbuh Menpora Dito.

"Selamat untuk PABSI yang menyelenggarakan rakernas hari ini dan dengan ini Rakernas PB PABSI Tahun 2023 secara resmi saya buka," pungkas Menpora Dito dilanjutkan pemukulan gong.

Baca juga: Lifter Eko Yuli dan Ricko Saputra berebut satu tiket Olimpiade 2024

Sementara itu, Ketua Umum PB PABSI Rosan P Roeslani menyampaikan harapan yang sama seperti yang dikatakan Dito. Ia berharap angkat besi tahun ini dapat menyumbang emas di Olimpiade setelah sejauh ini hanya meraih perak sebagai medali tertinggi.

"Selama ini kami memiliki full support dari Kemenpora, KONI Pusat, NOC, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berjalan dan berkontribusi untuk prestasi olahraga Indonesia," ucapnya.

"Dalam setiap keikutsertaan di Olimpiade, kita selalu meraih medali, baik perak dan perunggu. Dan insyaallah di Olimpiade 2024 Paris mendatang kita memiliki kesempatan meraih medali emas untuk pertama kali," harapnya.

Rosan melanjutkan, hasil yang diraih PABSI selama ini merupakan hasil dari komitmen PABSI dalam menjaga regenerasi atletnya. Menurutnya, dalam program pelatnas PABSI sebanyak 60 persen akan diberikan kepada para atlet junior dan 40 persen atlet senior.

"Itu langkah PABSI untuk menjaga regenerasi dan menjaga prestasi agar regenerasi atlet kita tidak sampai putus. Dalam enam kali keikutsertaan Olimpiade terakhir, kita belum pernah meraih emas. Insyaallah usaha kita akan berhasil dan cita-cita mengibarkan Merah Putih di Olimpiade bisa terwujud karena kita meyakini di olahraga tidak ada yang instan tapi harus melalui proses panjang," ujarnya.

Baca juga: Pelatih angkat besi Indonesia nilai pesaing terkuat dari Asia
Baca juga: Indonesia matang tatap kualifikasi angkat besi Olimpiade 2024

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024