Pembentukan Satuan TNI Terintegrasi di Natuna, Merauke, Saumlaki, Morotai, dan Biak.
Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto akan melanjutkan program Pembentukan Satuan TNI Terintegrasi (STT) di lima daerah terluar Indonesia yang berbatasan dengan negara-negara tetangga, yaitu di Natuna, Merauke, Saumlaki, Morotai, dan Biak.

Jenderal TNI Agus Subiyanto menjelaskan bahwa pembentukan Satuan TNI Terintegrasi itu, di antaranya membangun sarana dan prasarana yang mendukung operasi dan aktivitas prajurit di lima daerah terdepan Indonesia.

"Kami laporkan bahwa Mabes TNI akan melanjutkan pembangunan dan pemenuhan sarana dan prasarana serta sarana pendukung pada Satuan TNI Terintegrasi di Natuna, Merauke, Saumlaki, Morotai, dan Biak sebagai pembangunan prioritas pulau terluar dan daerah yang bersifat strategis," kata Panglima TNI saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI/Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu.

Dalam Rapim TNI/Polri, Agus Subiyanto melaporkan rencana kerjanya kepada Presiden RI Joko Widodo yang hadir dan membuka rapat.

Satuan TNI Terintegrasi merupakan salah satu program kerja TNI yang bergulir setidaknya dalam satu dasawarsa terakhir, yang salah satu momen pentingnya ialah peresmian operasional Satuan TNI Terintegrasi di tepi Selat Lampa, Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau pada tanggal 18 Desember 2018.

Hadi Tjahjanto, saat itu menjabat sebagai Panglima TNI, meresmikan pengoperasian satuan tersebut. Hadi, yang saat ini purnawirawan TNI menjabat Menko Polhukam, menjelaskan bahwa Satuan TNI Terintegrasi merupakan tindak lanjut dari rencana strategis jangka menengah untuk membangun kekuatan TNI, terutama di wilayah perbatasan.

Kepulauan Natuna yang menjadi salah satu markas Satuan TNI Terintegrasi berada dekat dengan Laut Natuna Utara, perairan Indonesia di Laut Tiongkok Selatan yang dibayang-bayangi klaim sepihak Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Wilayah perairan Indonesia itu juga berbatasan dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) Vietnam.

Satuan TNI Terintegrasi di Kepulauan Natuna saat ini terdiri atas satuan-satuan dari tiga matra, di antaranya Batalyon Komposit I/Gardapati TNI AD yang diperkuat oleh Kompi Zeni Tempur, Baterai Rudal Artileri Pertahanan Udara dan Baterai Artileri Medan.

Dari TNI Angkatan Laut, selain ada Pangkalan TNI Angkatan Laut Ranai dan Fasilitas Pelabuhan (Faslabuh) Selat Lampa, juga terdapat Kompi Komposit Marinir dan berbagai fasilitas pelabuhan.

Dari TNI Angkatan Udara, ada Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Raden Sadjad dan Satuan Radar 212 Ranai. Di tempat itu juga ada mes untuk prajurit dan rumah sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi seluruh prajurit TNI di Natuna.

Sementara itu, untuk pembangunan Satuan TNI Terintegrasi di empat lokasi lainnya, yaitu Merauke dan Biak di Provinsi Papua, Saumlaki di Provinsi Maluku, dan Morotai di Provinsi Maluku Utara sampai saat ini masih terus berlangsung.

Di Saumlaki, Kepulauan Tanimbar, Maluku, misalnya, TNI AU sejak 2022 mengoperasikan Pangkalan Udara Ignatius Dewanto. Saumlaki menjadi salah satu lokasi yang diproyeksikan sebagai markas Satuan TNI Terintegrasi, selain Natuna, karena posisinya yang berbatasan dengan Australia dan berdekatan dengan lokasi cadangan gas bumi Blok Masela.

Baca juga: Satuan TNI Terintegrasi Natuna diresmikan
Baca juga: Panglima TNI bentuk Koops Habema untuk satukan pola operasi di Papua

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024