Jakarta (ANTARA) - Markas Besar (Mabes) TNI merencanakan untuk menggelar 41 operasi militer di dalam negeri sepanjang 2024 yang melibatkan total 31.447 prajurit TNI dari tiga matra, sedangkan rencana operasi TNI di luar negeri umumnya merupakan keterlibatan prajurit dalam pasukan perdamaian PBB.

Saat Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memaparkan adanya peningkatan dukungan untuk operasi TNI di dalam negeri per Januari 2024.

“Kami laporkan bahwa pada Tahun 2024 ini TNI menyelenggarakan 41 jenis operasi dalam negeri dengan melibatkan 31.447 prajurit TNI,” kata Panglima TNI saat Rapim TNI-Polri Tahun 2024.

Dalam Rapim TNI/Polri, Agus Subiyanto melaporkan rencana kerjanya kepada Presiden RI Joko Widodo yang hadir dan membuka rapat.

Dalam paparannya, Agus menunjukkan beberapa jenis operasi yang digelar TNI di dalam negeri sepanjang 2024, yaitu operasi pengamanan statis dan mobile, yang umumnya digelar di daerah-daerah perbatasan, operasi pengamanan daerah rawan dan pulau terluar, operasi pengamanan VVIP dan instalasi VVIP, operasi komando armada (koarmada) TNI Angkatan Laut, operasi komando operasi udara nasional (koopsudnas) TNI Angkatan Udara, dan operasi membantu (BKO) Polri.

Dalam operasi pengamanan instalasi VVIP, prajurit TNI turut bertugas mengamankan Istana Presiden dan Istana Wakil Presiden, kediaman jabatan (rumah dinas) presiden dan wapres, kediaman pribadi presiden dan wapres, tempat kegiatan, acara, dan instalasi lain yang dihadiri presiden dan wakil presiden, kemudian peralatan dan perangkat (materiil) yang digunakan selama kegiatan presiden dan wapres.

Tidak hanya operasi di dalam negeri, Panglima juga melaporkan rencana operasi TNI di luar negeri, yang sebagian besar merupakan keterlibatan prajurit dalam pasukan perdamaian PBB di beberapa negara, antara lain Lebanon, Kongo, dan Afrika Tengah.

“Terdapat 2.514 prajurit TNI yang menjalankan peran diplomasi militer ke dunia internasional sebagai bagian dari pasukan pemeliharaan perdamaian dunia, seperti UNIFIL di Lebanon, MONUSCO di Kongo, MONUSCA di Afrika Tengah, dan beberapa di negara konflik lainnya di dunia,” kata Panglima TNI.

Keterlibatan prajurit TNI dalam pasukan perdamaian PBB, menurut Agus, merupakan wujud tingginya kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia.

Indonesia rutin mengirim pasukannya bergabung dalam pasukan perdamaian PBB setidaknya sejak 1957. Prajurit TNI yang dikirim untuk bertugas bersama pasukan perdamaian PBB dikenal sebagai Kontingen Garuda (KONGA).

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024