Jakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merilis hipotesis tentang semburan lumpur di Bojonegoro, Jawa Timur, yang kemungkinan besar terbentuk akibat kandungan gas dangkal pada formasi batuan yang belum terkonsolidasi.
 
Kepala Pusat Survei Geologi Badan Geologi Edi Slameto menduga formasi batuan itu terganggu akibat aktivitas manusia ataupun alami, seperti gempa.
 
"Untuk mengetahui secara pasti jenis gasnya, tim saat ini sedang melakukan uji sampling ke lokasi," kata Edi melalui laporan yang diterima di Jakarta, Rabu.
 
Berdasarkan hipotesis Badan Geologi, kondisi bawah permukaan area Bojonegoro-Mojokerto Zona Upper Pleistocene - Recent (sekitar 180 meter) tersusun oleh batuan yang unconsolidated berbutir halus dengan brightspot seismogram di beberapa tempat (lokal).
 
Kondisi itu menunjukkan potensi adanya akumulasi gas dangkal yang memungkinkan adanya zona bertekanan di atas normal.
 
Formasi unconsolidated berbutir halus tersebut cenderung menipis ke arah lokasi semburan lumpur di Bojonegoro, namun masih mungkin dijumpai bright spot yang memiliki tekanan di atas normal.
 
Edi berharap masyarakat sekitar tetap waspada dan tidak panik terhadap semburan lumpur.

Baca juga: Pemkab Bojonegoro peringatkan gas beracun di Desa Jari
 
Dia mengimbau masyarakat untuk sementara waktu menjauhi lokasi dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran yang dipicu oleh semburan gas yang keluar bersama dengan lumpur tersebut.
 
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya pada 25 Februari 2024, sebuah semburan lumpur setinggi 30 sampai 50 sentimeter ke luar dari sela-sela beton di Dusun Sanggar, Desa Sidomulyo, Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.

Semburan yang muncul dari sumur warga yang memiliki kedalaman sekitar 60 meter tersebut telah terjadi sebanyak tiga kali. Semburan pertama terjadi pada tahun 2022 yang berlangsung selama sepekan.
 
Semburan kedua terjadi pada 26 Desember 2023 dan berlangsung selama dua hari. Kemudian, semburan ketiga terjadi pada 25 Februari 2024.

Baca juga: Semburan lumpur Bojonegoro jadi tontonan warga

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024