Nairobi (ANTARA) - Sekretaris Kabinet Kementerian Koperasi dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kenya Simon Chelugui pada Senin (26/2) mengatakan ekspor kopi negara itu pada 2023 mencapai 47.861 ton dari total produksi 48.648 ton.

Dia mengatakan bahwa Kenya meraup 251,86 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.655) dari ekspor kopinya pada 2023.

"Meski muncul banyak tantangan yang dihadapi industri kopi kita, termasuk fluktuasi harga internasional dan ketidakpastian iklim, kopi Kenya terus mempertahankan reputasinya yang terhormat untuk kualitas yang tak tertandingi di kancah global," kata Chelugui dalam forum kerja sama teknis kopi Kenya-Kolombia.

Kopi merupakan salah satu penghasil devisa terbesar di Kenya, selain teh dan hortikultura.

Direktur Direktorat Kopi di Otoritas Pertanian dan Pangan Kenya Benson Apuoyo mengatakan bahwa tujuan utama ekspor kopi Kenya meliputi Amerika Serikat (AS), Belgia, Jerman, Korea Selatan, Swedia, Australia, Denmark, dan Norwegia

Apuoyo menambahkan bahwa ekspor kopi ke negara-negara Afrika pada 2023 berjumlah kurang dari 1 persen dari total ekspor, dengan tujuan ekspor terbesar di Benua Afrika adalah Afrika Selatan.

Dia mengatakan pemerintah saat ini sedang menerapkan sejumlah reformasi, seperti peluncuran Coffee Cherry Fund senilai 27,4 juta dolar AS, yang akan memungkinkan petani dapat mengakses pembiayaan yang terjangkau.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2024