Beijing (ANTARA) - Raksasa teknologi China, Baidu membukukan kinerja keuangan yang lebih baik dari perkiraan dalam laporan keuangan terbarunya, dengan laba bersih non-GAAP (generally accepted accounting principles) pada 2023 naik 39 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Pada 2023, laba bersih non-GAAP perusahaan itu mencapai 28,7 miliar yuan (1 yuan = Rp2.174) atau sekitar 4,04 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.655) dan total pendapatannya mencapai sekitar 134,6 miliar yuan, ungkap laporan itu.

Pada kuartal keempat (Q4) 2023, Baidu juga mencatatkan lonjakan laba bersih non-GAAP sebesar 44 persen (yoy) menjadi lebih dari 7,75 miliar yuan.

Hasil keuangan yang belum diaudit Baidu untuk Q4 dan seluruh tahun fiskal 2023 dirilis pada Rabu (28/2).

Kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi mesin pertumbuhan baru utama Baidu pada periode tersebut. Laporan keuangan itu menyoroti serangkaian aplikasi AI dan peranti pemasaran AI, termasuk layanan chatbot AI ERNIE Bot.

Raksasa teknologi itu akan melanjutkan upayanya untuk berinvestasi dan mengembangkan Gen-AI dan model-model fondasi untuk lebih mendorong mesin pertumbuhan baru tersebut, menurut Chairman sekaligus CEO Baidu Robin Li. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024