Kita nanti green energy dan kita akan swasembada energi
Kota Bandung (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk membawa Indonesia menuju swasembada energi terbarukan yang bersumber dari tanaman seperti kelapa sawit, tebu hingga singkong yang tumbuh subur di tanah air.

“Nanti kita bukan lagi ambil minyak dari tanah terus habis, gas dari tanah habis, selama ada matahari dan selama ada hujan, tiap tahun kita bisa panen solar (surya), banyak negara iri sama Indonesia,” kata Prabowo dalam orasi ilmiah saat Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, Kamis.

Dia mengatakan bahwa energi terbarukan yang bersumber dari tanaman sangat baik karena tidak membuat polusi sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil yang tidak ramah lingkungan.

“Kita nanti green energy dan kita akan swasembada energi bensin, dari mana? Dari etanol, etanol dari mana? Dari tebu dan singkong,” kata dia.

Lebih lanjut, dia menyampaikan dalam beberapa tahun kedepan, Indonesia mampu mengubah BBM jenis biodiesel seluruhnya berbahan baku dari kelapa sawit yang bertujuan untuk menghentikan impor bahan bakar dari luar negeri.

“Kita sudah bisa bikin B100, artinya biodiesel dari kelapa sawit 100 persen. Bisa kita bayangkan gak? Kita tidak akan impor lagi solar dari luar negeri, karena kita punya produksi kelapa sawit sekarang 48 juta ton,” katanya.

Prabowo optimis bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada energi terbarukan dalam waktu yang relatif singkat, serta menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam hal transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan.

“Artinya nanti BBM kita akan ramah lingkungan, tidak ada polusi dan terbarukan,” kata Prabowo.

Untuk meraih hal itu semua, menurut dia, Indonesia membutuhkan anak-anak muda yang tangguh, cerdas, dan pintar agar dapat mengolah kekayaan sumber daya alam yang dimiliki untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara yang mandiri dalam hal energi terbarukan.

“Untuk masa depan gemilang kita butuh pemimpin-pemimpin yang pintar, cerdas, berani tegar, dan cinta tanah air. Dan karena cinta tanah air, tidak ingin melanjutkan praktek-praktek korupsi. Kuncinya itu,” kata dia.


Baca juga: Aprobi: Pengembangan biodisel Indonesia paling maju di dunia
Baca juga: Anggota DPR: RUU EBET bisa percepat transisi energi di Indonesia
Baca juga: OIKN: Investor Timur Tengah ajukan minat investasi sektor EBT di IKN


Pewarta: Rubby Jovan Primananda
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2024