Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebut progres pembangunan Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN) sesuai rencana dan diharapkan pada Juli 2024 sudah bisa diuji coba.

Menhub meninjau proyek Bandara IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis.

"Saya lihat pembangunan Bandara IKN progresnya bagus. Pengerjaannya juga sesuai arahan Presiden, yakni tetap mempertahankan kehijauan alam sekitar. Saya harap pembangunan Bandara IKN dapat sesuai rencana sehingga bisa diujicobakan pada bulan Juli nanti," kata Menhub dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan bahwa saat ini di lokasi pembangunan bandara tengah dilakukan pekerjaan lanjutan cut & fill area peribadatan, rumah dinas, perkantoran, gedung laboratorium, kantin, akses jalan perimeter barat, dan parkiran untuk VIP.

Selain itu, sedang dilakukan pula penyelesaian bored pile Terminal VIP dan VVIP, pembukaan jalan akses utama serta pekerjaan land clearing di area embung.

Baca juga: Presiden Jokowi mulai berkantor di IKN pada Juli

Bandara IKN mempunyai luas terminal 7.350 meter persegi (m2) dan luas area bandara 347 hektare (ha). Dengan runway sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter, bandara tersebut dapat didarati oleh pesawat berbadan besar seperti tipe Boeing 777-3000ER dan Airbus A380.

Adapun, konsep desain Terminal Bandara IKN akan memadukan unsur kearifan lokal yang menonjolkan budaya Kalimantan, namun tetap modern serta berorientasi alam dan ramah lingkungan.

Selain meninjau Bandara IKN, Menhub juga meninjau lokasi pembangunan kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) di IKN.

“Hari ini saya meninjau lokasi pembangunan ART. Penggunaan ART di IKN adalah lompatan penggunaan teknologi transportasi masa depan, yakni kereta tanpa rel. Saya lihat pembangunannya berjalan sesuai rencana,” katanya.

Baca juga: Menteri PUPR: IPA Sepaku beroperasi Juni untuk pasok air minum ke IKN

Ia menjelaskan ART dioperasikan menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet. Nantinya, kereta tersebut akan berada di kawasan Sumbu Kebangsaan Timur dan Sumbu Kebangsaan Barat, di mana tahap pembangunan rutenya akan dilakukan dalam dua fase.

“Satu set ART terdiri dari dua gerbong, dengan total kapasitas penumpang sebanyak 324 orang. Kecepatan operasionalnya 40 km/jam dan maksimal 70 km/jam,” ujar Menhub.

Terkait jalur, Menhub menjelaskan bahwa panjang pembangunan jalur ART tahap satu kurang lebih 1,2 km. Sedangkan panjang pembangunan jalur tahap dua adalah kurang lebih 5,2 km. Saat beroperasi nanti, kata Menhub, jalur dan halte ART akan sharing dengan bus rapit transit (BRT).

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024