Islamabad (ANTARA) - Para pakar Pakistan memperkirakan bahwa kota pelabuhan Gwadar yang sedang dikembangkan di bawah Koridor Ekonomi China-Pakistan (China-Pakistan Economic Corridor/CPEC) akan menjadi pusat energi dengan visi pembangunan berbasis teknologi dan pendekatan pembangunan sosial yang berpusat pada masyarakat.

Dalam sebuah dialog kebijakan mengenai Gwadar yang belum lama ini diselenggarakan oleh Institut Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Policy Institute/SDPI), sebuah wadah pemikir yang berbasis di Islamabad, para pakar tersebut menekankan perlunya untuk meningkatkan fokus pada perluasan cakrawala CPEC "hijau" untuk produksi energi dan pembangunan berbasis teknologi yang berkelanjutan.

Diluncurkan pada 2013, CPEC, proyek unggulan Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) yang diusulkan China, merupakan sebuah koridor yang menghubungkan pelabuhan Gwadar di Pakistan barat daya dengan Kashgar di Daerah Otonom Uighur Xinjiang di China barat laut, yang menyoroti kerja sama energi, transportasi, dan industri.
 

Foto yang diambil pada 4 Desember 2023 ini menunjukkan pemandangan pelabuhan Gwadar di Gwadar, Pakistan barat daya. (Xinhua/Tang Binhui)
   


Berbicara dalam acara itu, Direktur Eksekutif SDPI Abid Qaiyum Suleri menyampaikan bahwa Gwadar berpotensi untuk menjadi sebuah perpaduan yang menggabungkan proyek-proyek produksi energi konvensional dan terbarukan

Sejak masyarakat internasional menuntut peningkatan tiga kali lipat dalam hal pangsa energi terbarukan per 2030 mendatang di sesi ke-28 Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (COP28) di Dubai, Pakistan mencari dukungan energi terbarukan dari China untuk memanfaatkan potensi energi surya dan angin lepas pantai di negara tersebut, urai Suleri.

Dia menyerukan dilakukannya diskusi untuk mengupayakan hal ini secara holistis, terutama pada aspek konsumsi, di samping pemanfaatan infrastruktur yang efisien.

Para pakar di seminar itu mendesak adanya fokus pada pembangunan sosial-ekonomi di area Gwadar, dengan reformasi kebijakan ke arah pertumbuhan yang berkelanjutan.

Menyoroti perlunya reformasi di sejumlah sektor utama, Xiang Yang, Direktur Pusat Studi China Universitas Sains dan Teknologi Nasional Pakistan, menyerukan adanya upaya untuk menyempurnakan regulasi, sistem perpajakan, dan mekanisme tata kelola guna memfasilitasi investasi.

Terdapat banyak pencapaian positif di Gwadar di bawah kerangka kerja CPEC, termasuk pelabuhan yang aktif beroperasi, infrastruktur modern, jaringan jalan, dan bandar udara internasional mutakhir yang sedang dibangun, kata pakar hubungan internasional Eram Ashraf kepada Xinhua setelah seminar diselenggarakan.

"Kini, kita memiliki 10 tahun pengalaman sukses CPEC untuk dipelajari, dan masih ada jalan panjang yang harus dilalui," ujar Ashraf.

Terkait pembangunan berkelanjutan, proses pembuatan kebijakan harus menjadi semakin inklusif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, kata pakar tersebut, seraya menambahkan bahwa proses itu harus berfokus pada masukan dan kesejahteraan warga setempat di Gwadar.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2024