Istanbul (ANTARA) - Menteri Pembangunan Internasional Kanada Ahmed Hussen pada Kamis mengatakan bahwa mereka berupaya untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui udara “sesegera mungkin.”

Sementara juru bicara kementerian Olivia Batten, menekankan bahwa “pengangkutan udara itu tidak akan ada yang menggunakan pesawat militer Kanada,” lapor berita CTV yang berbasis di Toronto.

Hussen pada Rabu mengatakan bahwa Ottawa sedang mencari cara-cara baru untuk mengirimkan bantuan ke wilayah Palestina yang terkepung di tengah perang Israel-Hamas.

Dia mengatakan bahwa "bantuan lewat udara ke Gaza, yang dilakukan dengan bermitra dengan negara-negara seperti Yordania," ini sedang dipertimbangkan.

Sebelumnya, Hussen menekankan bahwa “penyediaan bantuan kepada warga sipil Palestina masih jauh dari kebutuhan.”

Dia menuturkan proses pemeriksaan "menjemukan" di perbatasan Rafah membuat penundaan bagi pergerakan pasokan yang dibawa menggunakan truk.

Dana sebesar 30 juta dolar Kanada (sekitar Rp347,7 milyar) yang diumumkan pada Januari, digabungkan dengan bantuan yang telah diberikan Kanada kepada wilayah yang terkepung itu sejak 7 Oktober 2023, diperkirakan akan mencapai 100 juta dolar Kanada (sekitar Rp1,1,triliun)

Sebelumnya, diumumkan bahwa Mesir, Uni Emirat Arab, dan Yordania telah mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui udara ke wilayah utara Jalur Gaza, yang secara paksa dibiarkan kelaparan dan haus oleh Israel, pada 27 Februari.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Kanada sumbang 800 drone untuk Ukraina dalam perang lawan Rusia
Baca juga: Sejumlah warga Palestina tewas diserang Israel saat tunggu bantuan

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024