Mengenai CBDC, sekarang ini di Bank Indonesia sedang dalam proses conceptual design untuk proof of concept-nya
Jakarta (ANTARA) - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Juda Agung menyatakan bahwa proof of concept untuk rupiah digital sebagai Central Bank Digital Currency (CBCD) atau mata uang digital sedang dalam proses pengerjaan desain konseptual.

“Mengenai CBDC, sekarang ini di Bank Indonesia sedang dalam proses conceptual design untuk proof of concept-nya menggunakan simulasi-simulasi dari pihak internal Bank Indonesia,” ujar Juda Agung di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan bahwa pihaknya terus melakukan serangkaian pilot project dan tes terkait pengembangan CBCD tersebut.

Dia menuturkan bahwa BI akan melihat perkembangan ekonomi domestik dan dunia, perkembangan implementasi CBDC secara global, serta pengalaman negara-negara lain yang telah menerapkan mata uang digital mereka sebagai pertimbangan dalam mengembangkan rupiah digital.

“Jadi kita akan melihat dulu (penerapan CBDC) seperti China yang sudah melakukan dan juga negara-negara di Eropa seperti Swedia, sebelum kita benar-benar menerapkan nantinya,” kata Juda.

Ia menyatakan bahwa setelah diluncurkan nanti, rupiah digital akan menggantikan peran uang kertas dan logam yang selama ini digunakan masyarakat.

Dia menyampaikan bahwa transisi penggunaan uang kertas dan logam ke uang digital tersebut akan dilakukan secara bertahap.

Namun, kemungkinan mata uang digital Indonesia tersebut belum dapat diterapkan pada tahun ini.

“Saya kira belum ya, kita masih terus melakukan piloting,” kata Juda.

Baca juga: BI menerbitkan laporan konsultasi publik pengembangan rupiah digital
Baca juga: BI: 26 juta UMKM sudah gunakan QRIS


Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024