ke depannya kami berharap juga dapat memberi ruang bagi anak-anak dari suku lainnya
Timika (ANTARA) - Akademisi Asli Suku Kamoro di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah Leonardus Tumuka mengatakan bahwa kehadiran Rumah Transit Yau Ma'o sebagai rumah singgah bagi anak-anak asli Suku Kamoro untuk belajar.

Leonardus Tumuka kepada ANTARA di Timika, Jumat, mengatakan bahwa Rumah Transit Yau Ma'o didirikan untuk menjadi tempat belajar anak-anak usia enam hingga 12 tahun di daerah ini.

"Rumah transit Yau Ma'o ini didirikan untuk menjadi tempat persinggahan bagi anak-anak asli Kamoro untuk mendapatkan makan pagi, siang dan sore serta pendidikan non formal," katanya.

Menurut Tumuka, banyak anak-anak Suku Kamoro yang bersekolah serta tinggal di Kota Timika, sehingga pihaknya memiliki kerinduan untuk merangkul anak-anak dalam satu wadah untuk memberi motivasi dan semangat melalui kehadiran Rumah Transit Yau Ma'o ini.

"Mereka yang bersekolah dan tinggal di Kota Timika datang dari latar belakang ekonomi keluarga yang pas-pasan sehingga kami harap rumah transit ini dapat menjadi rumah kedua bagi anak-anak," ujarnya.

Baca juga: Intelektual Kamoro soroti penurunan kualitas pendidikan di Mimika
Baca juga: Program pendidikan di luar Papua didokumentasikan Lembaga Pengembangan Suku Amungme-Kamoro


Dia menjelaskan Rumah Transit Yau Ma'o ini didirikan oleh Yayasan Pelita Harapan Kamoro untuk menampung anak-anak asli Suku Kamoro yang berada di Kota Timika.

"Sebagai langkah awal kita baru memulai dengan anak asli Suku Kamoro, ke depannya kami berharap juga dapat memberi ruang bagi anak-anak dari suku lainnya," katanya lagi.

Dia menambahkan pendidikan menjadi bekal bagi anak-anak bangsa, untuk itu pihaknya merancang agar melalui wadah non formal ini anak-anak asli Suku Kamoro terus mendapatkan motivasi untuk mengejar cita-cita dengan mencintai dunia pendidikan.

"Meskipun baru, tetapi kami berharap melalui wadah ini, setiap anak yang pernah singgah untuk makan dan belajar di sini dibekali dengan pendidikan tambahan di luar jam sekolah formalnya, dan juga diberi motivasi diri yang kuat untuk meraih masa depan," ujarnya lagi.

Baca juga: Pendidikan generasi muda Suku Kamoro masih memprihatinkan
Baca juga: LPMAK bantu pendidikan anak Suku Amungme-Kamoro
Baca juga: Uskup: Freeport harus perhatikan pendidikan warga Papua

Pewarta: Agustina Estevani Janggo
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024