Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota Sabang, Aceh menghadirkan Rumah Nemo sebagai destinasi wisata baru di kawasan Teupin Ciriek, desa atau Gampong Krueng Raya, Sabang.

Pj Wali Kota Sabang Reza Fahlevi, Sabtu, mengatakan Rumah Nemo menjadi salah satu bukti komitmen masyarakat Sabang, khususnya Gampong Krueng Raya untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar kawasan Pantai Teupin Ciriek.

"Ini suatu langkah yang sangat positif karena memang kekuatan Sabang itu justru berasal dari alamnya yang di jaga dan terpelihara dengan baik. Itulah yang justru keunggulan Sabang yang menjadi daya tarik wisata cukup menarik, berbasis konservasi," kata Reza di sela-sela peresmian spot bahari Rumah Nemo dalam rangkaian Sabang Marine Festival 2024 di Kota Sabang.

Reza berharap Rumah Nemo yang merupakan wisata bawah air melihat ikan badut tersebut menambah daftar destinasi wisata unggulan daerah Pulau Weh.

Diversifikasi produk wisata perlu terus dilakukan, Reza melanjutkan, sehingga turis memiliki semakin banyak pilihan, terutama dalam hal berbelanja dan akan tinggal lebih lama di Pulau Weh sehingga akan membawa dampak ekonomi bagi masyarakat Sabang.

"Kami dari Pemerintah Kota akan terus melakukan pembinaan dari sisi tata kelolanya. Karena ini berbasis komunitas masyarakat, jadi destinasi ini akan dikelola dengan baik oleh masyarakat juga, dengan standar-standar pelayanan yang memang sangat dibutuhkan wisatawan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pokdarwis Mandiri Krueng Raya Irwansyah menjelaskan terdapat delapan titik di Rumah Nemo dengan delapan jenis ikan badut yang sudah teridentifikasi. Di mana masing-masing titik berada di kedalaman yang berbeda.

"Ini baru tahap persiapan, jadi identifikasi, penandaan spot, dan peresmian yang sudah dilakukan Pj wali kota hari ini, untuk ke depan, ini masih menjadi pekerjaan rumah kita juga bersama teman-teman. Sebenarnya masih banyak spot, ada beberapa spot lagi yang belum bisa kita identifikasi, ke depan kita akan meminta dukungan DKP Kota Sabang untuk mengidentifikasi lebih lanjut," ujarnya.
 

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024