Pj Gubernur Jatim mendukung kerja sama antarbank pembangunan daerah

Kami diminta untuk membantu BPD yang modal intinya kurang dari Rp3 triliun.

Surabaya (ANTARA) -

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) Adhy Karyono mendukung kerja sama antarbank pembangunan daerah (BPD) sebagai upaya penguatan permodalan dan konsolidasi perbankan untuk menghadapi dinamika perekonomian.

"Kami diminta untuk membantu BPD yang modal intinya kurang dari Rp3 triliun," kata Adhy Karyono melalui keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Senin.

Adhy menjelaskan per Desember 2023, Bank Jatim tercatat memiliki modal sebesar Rp11,541 triliun, dengan Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) sebesar Rp44,897 triliun.

Sedangkan rasio CAR Bank Jatim mencapai 25,71 persen.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, kata Adhy, memiliki modal dasar seri A di Bank Jatim sebesar 51,13 persen atau sekitar Rp1.919.228.412.000.

"Kami sudah bekerja sama dengan dua bank, yaitu Bank Nusa Tenggara Barat atau NTB Syariah dan Bank Lampung. Ternyata Bank Banten berminat, sudah datang dan bersurat. Kami sudah menyatakan iya. Tadi kami menandatangani MoU," ujarnya lagi.

Adhy menjelaskan MoU dengan Bank Banten berjalan dengan tahapan-tahapan yang nantinya sampai final. "Yaitu hingga kontrak diputuskan Kelompok Usaha Bank atau KUB yang akhirnya kami setor modal ke Bank Banten," katanya pula.

Bagi Pj Gubernur Adhy, kerja sama ini menjadi bagian dari ekspansi.

"Kami melihat Jawa Timur tetap diuntungkan, karena akhirnya penambahan aset dan juga pangsa pasar jadi luas. Sasaran target untungnya juga bisa menjadi berkembang," ujarnya.

Adhy menandaskan langkah aksi korporasi yang akan ditempuh Bank Jatim adalah dengan melakukan penyertaan modal kepada beberapa BPD yang modal intinya masih di bawah ketentuan. Bank Jatim juga membentuk KUB dengan bank-bank tersebut.

Kerja sama dengan Bank NTB Syariah sudah sampai tahap penyelesaian. Sedangkan dengan Bank Lampung dalam tahap penandatanganan Non-Disclosure Agreement.

Adhy memastikan aksi korporasi yang dijalankan Bank Jatim telah dituangkan dalam rencana bisnis bank (RBB). Selain itu telah mencadangkan penyertaan modal sebesar Rp1 triliun.

"Konsep KUB yang ditawarkan Bank Jatim adalah memberikan dukungan penuh terhadap likuiditas dan permodalan serta menjalankan sinergi bisnis yang saling menguntungkan. Kami intinya membantu tetapi harus akuntabel. Bank harus sehat dan profesional sehingga sama-sama maju," katanya lagi.
Baca juga: Bank Jatim dan GPEI dorong produk UMKM "go international"
Baca juga: Bank Jatim menjalin kerja sama dengan GPEI dukung ekspor