Beirut (ANTARA) - Sebuah serangan udara Israel menewaskan tiga paramedis dari Komunitas Kesehatan Islam Hizbullah di Lebanon selatan, menurut organisasi tersebut pada Senin (4/3).

Dalam sebuah pernyataan, komunitas tersebut mengatakan bahwa korban jiwa terjadi ketika jet tempur Israel menyerang pusat ambulans di kota Odaisseh.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa dua paramedis lainnya terluka dalam serangan tersebut.

Ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak terlibat perang skala penuh pada tahun 2006.

Ketegangan perbatasan terjadi di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sedikitnya 300 orang diperkirakan telah tewas dalam serangan Israel di Lebanon sejak bentrokan pertama kali meletus pada Oktober tahun lalu. Hampir 20 warga Israel juga telah tewas, menurut data Israel.

Sumber: Anadolu
Baca juga: Tentara Israel hantam infrastruktur Hizbullah di Lebanon selatan
Baca juga: Potret Timur Tengah: Ketegangan di perbatasan Israel-Lebanon
Baca juga: Israel akan terus serang Hizbullah meski ada gencatan senjata di Gaza

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024