Beijing (ANTARA) - Para diplomat asing mengaku tertarik mempelajari arah kebijakan China tahun ini, khususnya di sektor ekonomi dan diplomatik saat menghadiri acara penting di dua sidang sebagai pengamat.

Pemerintah China mengundang para diplomat asing ke acara pertemuan tahunan legislator nasional China di Beijing pada Selasa, di mana mereka akan mendengarkan langsung Laporan Kerja Pemerintah yang disampaikan Perdana Menteri Li Qiang.

Utusan diplomatik di China biasanya untuk diundang ke pertemuan pembukaan dan penutupan dua sidang tersebut untuk mengetahui pencapaian negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut selama setahun terakhir dan mendengar target pembangunan tahun mendatang, demikian dilansir China Daily.

Badan legislatif tertinggi di China, Kongres Rakyat Nasional, dan Komite Nasional Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China, yang merupakan badan penasihat politik utama, akan bertemu di Beijing untuk mengelar dua sidang.

Duta Besar Afrika Selatan untuk China, Siyabonga Cyprian Cwele, yang beberapa kali hadir dalam dua sidang sejak menjabat pada 2020, mengatakan dubes mana pun yang melewatkan dua sidang tersebut tidak melihat gambaran menyeluruh dari pencapaian dan tujuan China.

“Ini adalah pertemuan di mana pemerintah China memetakan rencana untuk tahun ini, juga sumber daya, dan sektor-sektor yang menjadi fokus dalam pembangunan,” katanya.

Menurut Cwele, dirinya akan mencermati rencana pembangunan ekonomi China, terutama yang berkaitan dengan wilayah Beijing-Tianjin-Hebei dan Wilayah Teluk Besar Guangdong-Hong Kong-Macao, sehingga negaranya dapat berinteraksi lebih baik dengan pihak China.

Duta Besar Peru untuk China, Marco V. Balarezo, juga mengatakan bahwa pemerintah China memiliki berbagai mekanisme untuk mengumpulkan pengetahuan dan rekomendasi dari para ahli, akademisi, serta intelektual guna membantu membentuk kebijakan negara.

Balerezo, yang akan menghadiri dua sidang untuk pertama kalinya, mengatakan dirinya akan memiliki peluang untuk mengamati secara langsung fungsi badan-badan terpenting dalam sistem politik China.

“Kita dapat memperoleh wawasan berharga dari aspek pemerintahan China yang berkarakteristik China,” ujarnya.

Duta Besar Nepal untuk China, Bishnu Pukar Shrestha, akan menghadiri dua sidang untuk kedua kalinya. Keunikan dari dua sidang itu adalah kehadiran ribuan perwakilan dari seluruh China, yang menunjukkan sistem parlementer demokratis China, katanya.

Menurut Shrestha, sebagai tetangga yang dekat dan bersahabat, Nepal berharap dapat melihat bagaimana China memprioritaskan kebijakan lingkungan.

Kemudian Duta Besar Republik Suriname untuk China, Pick Fung Ho-Chong, menjelaskan bahwa dua sidang tersebut sangat penting bagi utusan asing di China, sebab pekerjaan dan tugas mereka perlu menginformasikan segala sesuatu yang terjadi di negara tersebut, termasuk di tingkat politik.

“Ini benar-benar membuka mata, struktural dan terorganisir secara baik,” katanya soal kehadirannya tahun lalu.

“Saya senang sekali bisa diundang dan saya menantikan acara tahun ini".

Baca juga: China akui pertumbuhan industri pada 2023 tidak sesuai target
Baca juga: China tetapkan defisit anggaran 3 persen pada 2024

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024