New York (ANTARA News) - Kurs dolar menguat pada Selasa (Rabu pagi WIB), sekalipun investor melepas saham-saham dan obligasi jangka pendek di Wall Street di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa kelumpuhan politik Washington bisa mendatangkan kerusakan ekonomi yang lebih dalam.

Pada pukul 21.00 GMT (Rabu, pukul 04.00 WIB), euro berada di 1,3572 dolar, dibandingkan dengan 1,3579 dolar pada Senin (7/10) sore.

Yen melemah, dengan dolar didorong menjadi 96,86 yen dari 96,68 yen dan euro pada 131,47 yen, naik dari 131,30 yen sehari sebelumnya.

Saham-saham AS merosot, dengan saham teknologi terpukul sangat keras, di tengah kekhawatiran bahwa perseteruan politik AS atas anggaran dan pagu utang bisa memicu aksi jual umum di Wall Street.

Gedung Putih dan pemimpin Republik tampaknya tidak lebih dekat dengan kesepakatan untuk mengakhiri penutupan sebagian kegiatan (shutdown) pemerintah dan meningkatkan plafon utang sebelum negara

menjadi tidak mampu membayar tagihannya.

"Pasar tetap dalam keadaan mati suri karena kemajuan tentang pembicaraan anggaran AS terbukti sulit dipahami, tetapi dolar melihat tawaran ringan di Asia dan awal sesi Eropa karena beberapa `bargain hunting` (aksi buru harga murah) dimulai," kata Boris Schlossberg dari BK Asset Management.

"Dengan sedikit data ekonomi dalam agenda mata uang terus menelusuri kisaran yang sangat sempit," katanya.

Pound Inggris sedikit berubah pada 1,6084 dolar, dibandingkan dengan 1,6093 dolar pada Senin. Dolar naik menjadi 0,9037 franc Swiss dari 0,9028 franc, demikian AFP.

(A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013