Para petani sudah mulai panen dan mudah-mudahan berasnya juga diolah serta dikonsumsi oleh masyarakat Boyolali
Boyolali (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menggelar Gerakan Pangan Murah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan yang digelar di halaman Kantor DPK Kabupaten setempat dalam rangka antisipasi harga jelang Ramadhan.

Kegiatan pasar pangan murah yang menawarkan beberapa jenis bahan makanan sembilan bahan pokok atau sembako yang digelar di halaman Kantor DKP Boyolali, tersebut disambut meriah seribuan warga setempat untuk membeli harga pangan yang dijual murah atau masih di bawah harga pasar.

Kepala DKP Kabupaten Boyolali Bambang Jiyanto di Boyolali, Rabu, mengatakan DKP Boyolali telah melaksanakan gerakan pangan murah tersebut imbauan dari Kementerian Dalam Negeri agar semua Pemerintah daerah melaksanakan pangan murah di daerahnya. Hal ini, dalam rangka antisipasi harga menjelang Ramadhan agar masyarakat merasa senang dan tenang.

Pada kegiatan gerakan pangan murah disediakan beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog dengan kemasan 5 kilogram dijual harga Rp51.000 per sak, beras dari kelompok tani dengan harga Rp65.000 per sak isi 5 kg, telur Rp27.500/kg, tepung terigu dijual Rp11.000/kg, minyak goreng dan gula dijual Rp30.000 per paket serta berbagai jenis sayuran.

"Harga telur ayam hanya dijual Rp27.500/kg, kalau di pasar dijual mencapai Rp30.000/kg. Jadi harga yang ditawarkan di bawah harga pasar semua sehingga dapat membantu masyarakat menjelang Ramadhan ini," kata Bambang.

Dia mengatakan stok beras yang dijual dari Bulog Surakarta sebanyak 2,5 ton, gula pasir dan minyak goreng 500 paket, tepung terigu 500 kg, telur sebanyak 1,5 ton, beras medium dari kelompok tani sebanyak 2 ton, serta aneka sayuran.

"Pada kegiatan gerakan pangan murah digelar satu hari saja, dan sebelum dari Kodim Boyolali juga menggelar pasar murah. DKP melanjutkan yang dilaksanakan sebelumnya dengan dijual bebas siapa pun bisa membeli untuk menyiapkan kebutuhan pangan jelang Ramadhan," katanya.

Pihaknya akan menjual beras dan jenis barang lainnya dengan harga murah ini, selama persediaan masih ada. Namun, jika perlu dirasakan akan dilaksanakan pasar pangan murah lagi, akan dilakukan dengan melihat kondisi untuk membantu masyarakat menjelang Ramadhan.

"Tapi, saya berharap kegiatan ini, mudah-mudahan tidak rutin karena hal ini hanya awal Ramadhan. Daerah ini, sebentar lagi sudah mulai musim panen padi pada pertengahan Maret nanti. Para petani sudah mulai panen dan mudah-mudahan berasnya juga diolah serta dikonsumsi oleh masyarakat Boyolali," katanya.

Karena, jenis beras tersebut banyak peminatnya atau yang membutuhkan. Pihaknya tidak berfikir Boyolali sudah mulai musim panen. Menurut Dinas Pertanian pada bulan Maret ini, ada seluas sekitar 9.000 hektare lebih tanaman padi. Pihaknya berfikir sebentar lagi masuk musim panen sehingga tidak terlalu risau bagi masyarakat Boyolali.

"Cadangan pangan di Boyolali, Insya Allah, masih aman hingga Maret ini," katanya.

Baca juga: Harga beras di Pasar Boyolali dijual capai Rp16.500 per kg
Baca juga: Pemkab Boyolali salurkan bantuan beras tahap II untuk 70.665 KPM

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024